Lima Fakta Menarik tentang Museum Purbakala Bumiayu yang Perlu Anda Ketahui

BREBES, smpantura – Dibalik bangunannya yang sederhana, Museum Purbakala Bumiayu menyimpan banyak rahasia masa lalu yang menarik untuk diungkap.

Terletak di Perumahan Bumi Sari Ayu Desa Kalierang, Kecamatan Bumiayu, Brebes, museum ini bukan hanya sekadar tempat penyimpanan fosil dan artefak, tetapi juga sumber pengetahuan yang kaya.

Berikut adalah lima fakta menarik tentang Museum Purbakala Bumiayu yang perlu Anda ketahui.

1. Awal Mula Berdiri
Museum Purbakala Bumiayu didirikan oleh H. Rafli Rizal, seorang pelestari fosil dan benda purbakala, pada tahun 2016. Pada mulanya, fosil-fosil yang ditemukan di Situs Bumiayu disimpan di garasi rumahnya. Namun, seiring bertambahnya koleksi, ia membangun tempat penyimpanan fosil di atas lahan pribadinya seluas 8×12 meter.

Awalnya dikenal sebagai Museum Mini Buton, tempat ini kemudian berkembang menjadi Museum Purbakala Bumiayu untuk memamerkan fosil-fosil tersebut dan menjadi sumber pembelajaran bagi masyarakat.

2. Koleksi Bernilai Tinggi
Meskipun hanya berukuran 8×12 meter, koleksi di Museum Purbakala Bumiayu memiliki nilai pengetahuan yang sangat tinggi.

Museum ini menyimpan fosil gajah purba tertua, yaitu Sinamastodon Bumiajuensis. Koleksi paling fenomenal adalah fosil manusia purba yang direpresentasikan dalam bentuk patung replika. Fosil manusia purba yang ditemukan di Bumiayu oleh pelestari bernama Karsono ini, berumur 1,8 juta tahun, atau lebih tua 300.000 tahun dibandingkan Homo Erectus yang ditemukan di Sangiran, Jawa Tengah.

Lalu ada juga artefak (alat peninggalan budaya manusia purba) seperti kapak perimbas. Fosil lain yang bisa dijumpai di museum ini adalah fosil Harimau, Kuda Sungai, Kerbau, Rusa, Pongo, Buaya Muara dan Buaya Sungai serta fosil hewan laut.

BACA JUGA :  Mitos Orang Jawa Perempuan Dilarang Duduk di Depan Pintu, Takut Gagal Dilamar

3. Penataan Interior Museum
Pada tahun 2020, Museum Purbakala Bumiayu mendapatkan bantuan teknis dari Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran untuk penataan interior museum.

BPSMP Sangiran menambahkan replika manusia purba, showcase untuk mendisplay fosil, serta poster informatif tentang lini masa Situs Bumiayu (1920-2020), Geologi Bumiayu, serta manusia purba Bumiayu dan budayanya serta fauna Bumiayu.

Bantuan ini memastikan bahwa pengunjung mendapatkan informasi yang lengkap tentang Situs Bumiayu dan koleksinya. Pada tahun 2024, museum ini juga menerima bantuan vitrin dari Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta untuk penyimpanan koleksi museum.

4. Dikelola Secara Mandiri
Museum Purbakala Bumiayu dikelola secara mandiri oleh para pelestari Situs Bumiayu yang tergabung dalam Yayasan Pustaka Alam Bumiajuensis.

Museum ini dibuka untuk pengunjung setiap hari Minggu. Kunjungan di luar hari tersebut, bisa diatur dengan menghubungi pengelola museum terlebih dahulu.

Biaya masuk dikenakan sebesar Rp 2.000 untuk pelajar SD dan Rp 4.000 untuk pelajar SMP/SMA dan Rp 5.000 untuk umum, yang digunakan untuk operasional dan perawatan koleksi museum.

5. Edaran Kunjungan Museum
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Brebes telah mengeluarkan surat edaran yang mendorong kunjungan ke museum ini. Hal ini menunjukkan pentingnya Museum Purbakala Bumiayu sebagai sumber belajar dan pengetahuan bagi pelajar dan masyarakat umum.

Itulah lima fakta tentang Museum Purbakala Bumiayu. Dengan berbagai koleksi bernilai tinggi dan pengelolaan yang baik, Museum Purbakala Bumiayu menawarkan pengalaman yang edukatif dan menarik bagi setiap pengunjungnya. Jangan lewatkan kesempatan untuk menjelajahi jejak kehidupan purba di museum ini.(T06_Red)

error: