Patung Srikandi Slawi Tegal, Tempat Tongkrongan di Era 90-an

SLAWI, smpantura – Patung Srikandi di persimpangam perlintasan Rel Kereta Api Slawi, Kabupaten Tegal, saksi sejarah denyut nadi ekonomi di ibu kota kabupaten tersebut. Bahkan, kini lokasi itu juga masih menjadi pusat ekonomi dan perdagangan.

 

Patung Srikandi agaknya menjadi pengingat akan semangat perempuan Slawi dalam peran sertanya membangun Kabupaten Tegal. Hal itu juga dengan ditandai tulisan Slawi Ayu yang dibawahnya penjabaran 10 Program Pokok PKK.

 

Filosofi Srikandi dalam pewayangan adalah putri kedua Prabu Drupada. Meski ia adalah seorang perempuan, Srikandi sangat menyukai olah kanuragan (bela diri) dan dikenal memiliki berbagai keahlian dalam memanah. Visualisasi Srikandi seringkali digambarkan lengkap dengan panahnya, selalu menjadi sebutan bagi siapapun perempuan yang kemudian tampak kuat dan mandiri.

 

Di era tahun 1990-an, Patung Srikandi menjadi titik pusat perekonomian. Di lokasi itu, ada Cafe 1001, Bakso King dan tempat makanan lainnya yang paling hitz di era itu. Bahkan, lokasi ini juga menjadi pusat bertumpuknya para pelajar saat berangkat dan pulang sekolah.

 

“Bakso Tejo Favorit di era 96, yen balik nonton Bioskop Singa mesti mampir Bakso Tejo,” kata akun FB Thewan Daroe di postingan akun FB Info Tegal.

BACA JUGA :  Sejarah Odong-Odong, Ternyata Berasal dari Tradisi Ritual Kepercayaan Totemisme

 

Kenangan-kenangan di bawah Patung Srikandi juga terkuat. Banyak yang melakukan momen janji suci saat menyatakan cinta di bawah Patung Srikandi. Lokasi ini lantaran dulu jadi tempat berkumpulnya para pelajar dan pemuda untuk sekedar nongkrong.

 

“Kini tinggal kenangan,” kata akun FB Nunik Keisya di postingan yang sama.

 

Berjalannya waktu, Patung Srikandi sempat tidak terurus. Patung ini sudah tidak lagi menjadi simbol keberanian dan ketegasan perempuan Slawi. Hanya sebuah monumen yang menandakan sebuah lokasi atau tempat. Kini, Patung Srikandi telah dipoles sehingga terlihat lebih bagus. Patung dicat ulang dengan warna yang mencolok.

 

Pembenahan di lokasi itu juga dibarengi dengan pembongkaran monumen taman di tengah jalan tersebut. Wajah baru itu adalah sebuah tugu yang menyerupai Tugu Yogyakarta. Bedanya tugu yang di Slawi terdapat jam digital disertai lampu yang cantik, sehingga menambah kesan artistik di malam hari.

 

Penasaran dengan perubahan Patung Srikandi dan Tugu Jam Dinding di Slawi, tak ada salahnya mampir untuk sekadar mengingat masa lalu. (T05_Red)

error: