SLAWI, smpantura – Makam Pangeran Benowo yang merupakan Putera Sultan Hadiwijaya dari Kerjaan Pajang, banyak ditemukan di Jawa. Dari mulai Surabaya, Jombang, Pemalang hingga Tegal. Apakah makam-makam ini orang yang sama atau berbeda-beda.
Dilansir dari herwinkurniawati.blogspot.com, dikisahkan Pangeran Benowo merupakan tokoh penyebar agama Islam yang digembleng ilmu agama Islam dari Sunan Kudus dan Sunan Kalijaga. Oleh karena itu ia berbudi luhur, penyantun dan sudah tampak sifat arifnya bila dilihat dari perilaku dalam pergaulan sehari-hari dengan teman sepermainnya.
Setelah diangkat menjadi putra mahkota Pangeran Benowo menjadi pemurung, mungkin karena gelar yang disandangnya itu sangat membebani, karena bertentangan dengan nuraninya.
Pada suatu hari Pangeran Benowo menulis surat untuk ayahnya yang isinya antara lain mohon pamit bahwa ia akan mengembara ketelatah timur untuk memperdalam ilmu agama Islam.
Setelah menulis surat Pangeran Benowo pergi ke barat, bertentangan dengan pesan yang tertulis dalam suratnya dan mengubah namanya menjadi Benawi. Hal ini ia lakukan untuk menghilangkan jejak.
Membaca surat dari putranya Sultan Hadiwijaya seperti disambar petir di siang bolong karena tidak menyangka bahwa putranya akan berbuat senekat itu. Maka dikumpulkannya para tumenggung dan hulubalang untuk segera mencari Pangeran Benowo dengan pesan bahwa jangan pulang ke Keraton Pajang kalau tidak bersama denagn Pangeran Benowo.
Meskipun tugas yang diembanya cukup berat tetapi para utusan pergi juga ke Jawa bagian timur seperti pesan tertulis. Apalagi para utusan berkeyakinan pula bahwa Pengeran Benowo pasti pergi ke timur karena telatah Jawa bagian timur merupakan gudanganya para tokoh agama Islam.


