SLAWI, smpantura – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Perpusip) Kabupaten Tegal menggelar Pameran Literasi 2024 di Gedung Korpri ,Slawi, Kabupaten Tegal.
Berbagai judul buku dipamerkan mulai 22 Juli hingga 31 Juli 2024. Pameran tersebut diselenggarakan dengan menggandeng 50 penerbit diantaranya Diva Press, Indiva, Narasi, Hasbi , Saufa Kids, Gramedia dan Mizan.
Sejak dibuka, ratusan pengunjung datang ke pameran. Selain mencari buku yang diminati, pengunjung datang ke pameran tersebut untuk mengikuti kegiatan yang digelar pada acara tersebut.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Perpusip) Kabupaten Tegal Eko Jati Suntoro mengatakan, pada acara tersebut diadakan lomba bercerita bagi siswa-siswi SD, saresehan melejitkan potensi anak usia dini dengan hati, lomba menulis cerita pendek. lomba rebana , lomba band, lomba mewarnai gambar bagi siswa TK.
“Kegiatan dilaksanakan dengan bekerjasama dengan Dinas Dikbud, Himpaudi, Forum Lingkar Pena, Lembaga Seni Qasidah Indonsia (Lasqi) Nusantara Jaya,”jelas Eko Jati Suntoro.
Pameran Literasi 2024 dibuka oleh Sekda Kabupaten Tegal Amir Makhmud. Amir menuturkan, Pemerintah Kabupaten Tegal berkomitmen serius untuk meningkatkan minat baca dan literasi bagi masyarakat Tegal. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menyelenggarakan berbagai kegiatan literasi, seperti Pameran Literasi 2024, yang diselenggarakan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Tegal ini.
Amir menuturkan, literasi merupakan kunci kemajuan bangsa. Bangsa yang maju adalah bangsa yang gemar membaca dan menulis. “Dengan membaca, kita dapat membuka cakrawala pengetahuan dan wawasan. Dengan menulis, kita dapat menuangkan ide dan gagasan untuk membangun bangsa dan negara,”tuturnya.
Lebih lanjut dikatakan, data UNESCO menyebutkan Indonesia urutan kedua dari bawah soal literasi dunia, artinya minat baca sangat rendah. Menurut data UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan, hanya 0,001%. Artinya, dari 1,000 orang Indonesia, cuma 1 orang yang rajin membaca.
Riset berbeda bertajuk World’s Most Literate Nations Ranked yang dilakukan oleh Central Connecticut State Univesity, Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca, persis berada di bawah Thailand urutan ke 59 dan di atas Bostwana urutan ke 61. Padahal, dari segi penilaian infrastuktur untuk mendukung membaca, peringkat Indonesia berada di atas negara-negara Eropa.
Fakta lainnya bahwa 60 juta penduduk Indonesia memiliki gadget, atau urutan kelima dunia terbanyak kepemilikan gadget. Lembaga riset digital marketing Emarketer memperkirakanjumlah pengguna aktif smartphone di Indonesia lebih dari 100 juta orang.
Dengan jumlah sebesaritu, Indonesia akan menjadi negara dengan pengguna aktif smartphone terbesar keempat didunia setelah Cina, India, dan Amerika.
Ironisnya, meski minat baca buku rendah tapi data dari wearesocial mengungkap orang Indonesia bisa menatap layar gadget kurang lebih 9 jam sehari. Tidak heran dalam hal kecerewetan di media sosial orang Indonesia berada di urutan ke-5 dunia Aya berharap kebiasaan membaca agar dijadikan
Amir berharap, kebiasaan membaca dijadikan sebagai kegiatan yang menyenangkan dan tidak membosankan, kalau perlu diadakan kegiatan membaca bersama, seperti book club atau festival buku.
“Saya yakin dengan berbagai upaya yang dilakukan, diharapkan generasi milenial dapat kembali gemar membaca dan mendapatkan manfaatnya. Mari kita jadikan pameran literasi ini sebagai momentum untuk meningkatkan budaya membaca,”imbuhya. (T04-red)