Slawi  

Ratusan Warga Dermasuci Arak Pusaka dan Gunungan Hasil Bumi

SLAWI, smpantura – Ratusan warga Desa Dermasuci, Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal arak gunungan hasil bumi dalam perayaan Sedekah dan Ruwat Bumi Dermasuci, Rabu (31/7). Sedekah dan ruwat bumi ini dimaksudkan untuk keselamatan dan kesejahteraan warga Dermasuci.

Pusaka berupa kentongan yang terbungkus kain putih dan gunung hasil bumi, diarak keliling desa. Arak-arakan yang diikuti ratusan warga itu, diiringi musik rebanan dan sholawatan. Setelah hampir 1 jam keliling desa, pusaka dan gunungan itu, diserahkan tokoh masyarakat Desa Dermasuci, Ki Untung Permana kepada Kepala Desa Dermasuci, Mulyanto. Pusaka kentongan yang berumur ratusan tahun itu, diletakan di kantor Desa Dermasuci. Sementara itu, gunungan diperebutkan warga Dermasuci.

Rebutan gunungan hasil bumi dari mulai sayuran, buah-buahan dan hasil bumi lainnya, ludes hanya dalam waktu beberapa menit. Kegiatan dilanjutkan dengan peresmian Kantor Desa Dermasuci yang dihadiri Camat Pangkah Cahyono dan dilakukan dengan menggunting pita oleh Kades Dermasuci.

Sebelum prosesi ini, Kepala Desa Dermasuci Mulyanto menyiramkan air ruwatan kepada ratusan warga. Mereka meyakini, air suci itu dapat merubah hidupnya yang lebih baik atas izin Allah SWT.

BACA JUGA :  Pemkab Tegal Usulkan Lahan Seluas 4,3 Hektar di Desa Danawarih Untuk Sekolah Rakyat

Selain berebut gunungan dan siraman air suci yang bersumber dari tujuh mata air, dilanjutkan prosesi ruwatan desa dengan pagelaran wayang golek. Pada malam sebelumnya, digelar istighosah serta santunan kepada anak yatim dan piatu.

Kades Dermasuci Mulyanto mengatakan, ruwatan sedekah bumi ini merupakan agenda rutin setiap tahun. Tujuannya sebagai ucapan terimakasih kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rejeki dan kesehatan kepada masyarakat Desa Dermasuci.

“Semoga hasil pertanian di desa kami meningkat, dan bencana alam di desa ini tidak ada. Semoga masyarakat mendapat keberkahan,” kata Mulyanto.

Dirinya tak menampik, lokasi Desa Dermasuci berada di kawasan perbukitan. Beberapa tahun silam, desa tersebut kerap dilanda bencana tanah longsor. Tidak sedikit rumah warga yang rusak akibat bencana tersebut.

Karena itulah, Mulyanto berharap, dengan adanya sedekah bumi ini, bencana alam tidak terjadi lagi. Sehingga masyarakat dapat hidup nyaman, gemah ripah lohjinawi.

“Di desa kami mayoritas adalah petani. Harapan kami, hasil pertanian semakin bertambah, sehingga masyarakat dapat hidup makmur dan sejahtera,” tutupnya. (T05_Red)

error: