Brebes  

Kekeringan di Brebes Selatan Meluas, BPBD Gencarkan Droping Air Bersih

BREBES, smpantura  Kekeringan akibat kemarau di selatan Kabupaten Brebes, meluas. Kondisi ini memaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggencarkan droping air bersih.

Kepala BPBD Kabupaten Brebes, Nushy Mansur, melalui Koordinator Penanggulangan Bencana Posko Bumiayu, Budi Sujatmiko, mengatakan, jumlah desa yang mengalami kekeringan dan sudah mengajukan bantuan droping air mulai bertambah.“Sudah ada enam desa di dua kecamatan yang saat ini krisis air bersih. Sebelumnya hanya ada satu desa,” kata Budi, Minggu (11/8).

Enam desa tersebut, lima diantaranya berada di Kecamatan Bantarkawung. Yaitu Desa  Ciomas, Pangebatan, Jipang, Bantarkawung dan Cinanas.  Kemudian satu desa di Kecamatan Paguyangan yaitu Kedungoleng.

“Droping air bersih terus kita lakukan ke desa desa terdampak tersebut. Pasokannya sesuai kebutuhan atau jumlah warga terdampak, ada yang 10.000 liter, ada juga yang 20.000 liter,” katanya.

Menurut Budi, droping air ini tidak hanya bertujuan memenuhi kebutuhan harian warga, tetapi juga sebagai bentuk tanggung jawab BPBD dalam menghadapi situasi darurat.”Kami berkomitmen untuk terus mengirimkan bantuan air selama ada permintaan dari desa-desa yang terdampak,” ujar Budi.

BACA JUGA :  Sopir Truk di Brebes Tolak Kebijakan ODOL, Aksi Penyekatan di Jalan

Meskipun bantuan air sudah didistribusikan, Budi mengingatkan masyarakat untuk tetap bijak dalam menggunakan air mengingat kondisi kekeringan yang masih berlanjut.”Kita harus waspada dan hemat dalam menggunakan air, karena musim kemarau belum berakhir. Kerja sama semua pihak sangat diperlukan agar krisis air ini dapat diatasi dengan baik,” tutupnya.

Sekretaris Desa Pangebatan, Agus Supriyanto, mengatakan, krisis air bersih dialami karena sumber air maupun sumur-sumur milik warga mulai mengering sehingga tidak bisa lagi mencukupi kebutuhan air harian.”Alhamdulillah, ada bantuan air dari BPBD, ini sangat meringankan beban warga terdampak,” kata dia. (T06)

error: