SLAWI, smpantura – Rumah Singgah Trengginas Kabupaten Tegal, berinobasi dengan memberikan akses pendidikan bagi anak-anak penyandang disabilitas, terutama mereka yang tidak diterima masuk ke Sekolah Luar Biasa (SLB). Bahkan, dalam proses belajarnya Rumah Singgah Trengginas juga dirancang untuk memenuhi kebutuhan khusus bagi anak didik disabilitas.
Tantri (36), Pengajar di Rumah Singgah Trengginas menuturkan, metode belajar yang digunakan biasanya melihat di youtube. Kemudian diterapkan dalam kegiatan belajar bersama anak didik. Dalam prosesnya mereka diajarkan mengaji, menyanyi, mewarnai hingga memainkan alat musik rebana.
“Proses belajar di Rumah Singgah ini berlangsung pada pukul 10.00 – 12.00 WIB, setiap Senin sampai Kamis,” ujarnya, Selasa (20/8/2024).
Tantri mengaku, mengajar anak-anak disabilitas dengan berbagai tingkatkan ini, memang tidaklah mudah. Berbagai kendala dihadapi oleh pengajar, mulai dari kendala teknis hingga kendala operasional. Namun demikian, para pengajar dituntut sabar, dan mengajar dengam kasih sayang.
“Ya kita memang harus sabar, banyak kendala yang dihadapi. Apalagi anak didik ini mempunyai berbagai tingkatan kemampuan,” tuturnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, selama ini dana operasional Rumah Singgah Trengginas masih di support Dinas Sosial dan beberapa organisasi swasta. Namun bantuan dana dari Dinas Sosial itu hanya akan diberikan sampai tahun ini, dan kedepan masih belum ada kejelasan mengenai keberlanjutan bantuan dana tersebut.
“Hal ini harus menjadi perhatian lebih bagi pemerintah, karena hadirnya akses pendidikan bagi anak-anak disabilitas yang dilakukan di Rumah Singgah Trengginas ini mendapatkan respon yang baik bagi para orang tua,” ungkapnya.
Sementara itu, Darniti salah satu orang tua siswa mengaku, dengan kegiatan yang pembelajaran yang dilakukan anaknya menjadi punya teman bermain. Dirinya juga bisa bertukar cerita dengan orang tua dari anak-anak disabilitas yang lain.