BREBES, smpantura – Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) resmi memulai Riset Ekskavasi Arkeologi di Situs Bumiayu, Brebes. Pelaksanaan diawali dengan doa selamatan, potong tumpeng dan peletakan batu pertama pembangunan infrastruktur jalan dan terminal ekskavasi di Desa Galuhtimur, Kecamatan Tonjong, Rabu (28/8).
Program ekskavasi arkeologi merupakan bagian dari riset tahun jamak yang bertujuan mengumpulkan data dan melakukan penggalian arkeologi pada situs-situs bersejarah. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi pengembangan ilmu pengetahuan serta bidang-bidang lainnya.
Bumiayu sendiri dipilih sebagai lokasi riset karena tidak lepas dari catatan sejarah terkait temuan arkeologi awal di wilayah tersebut sejak awal abad ke-20. Bumiayu juga dikenal sebagai salah satu wilayah kepulauan Nusantara yang terangkat menjadi daratan sekitar 2 juta tahun lalu.
Deputi Infrastruktur BRIN, Iman Hidayat, mengatakan, pembangunan jalan dimulai dari Galuhtimur hingga Maribaya. Jalur ini akan menjadi akses utama menuju Terminal Ekskavasi yang akan didirikan di Maribaya.“Pada kesempatan ini, kami juga meminta izin kepada masyarakat karena mungkin akan banyak lalu lintas kendaraan terkait aktivitas program ekskavasi arkeologi ini,” kata Iman.
Kepala Organisasi Riset Arkeologi BRIN, Herry Jogaswara, menambahkan, bahwa terminal ekskavasi yang akan dibangun di Maribaya akan dilengkapi dengan laboratorium, kantor, dan mess bagi para peneliti.”Program riset ini direncanakan berlangsung selama 5 hingga 7 tahun, dengan fokus awal pada kawasan Situs Bumiayu yang diharapkan dapat memberikan kontribusi besar bagi ilmu pengetahuan,” kata Herry.
Selain peletakan batu pertama, BRIN juga mengadakan bakti sosial seperti pembagian paket sembako dan layanan kesehatan gratis untuk masyarakat setempat. Asisten III Sekda Brebes, Rofiq Qoidul Azam, yang mewakili Penjabat Bupati Brebes, menegaskan, pemkab sangat mendukung penelitian arkeologi yang dilakukan di Bumiayu. Pihaknya berharap, kegiatan tersebut tidak hanya memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar melalui sektor pariwisata dan pelestarian budaya.”Pemkab Brebes akan berupaya semaksimal mungkin untuk mendukung kelancaran proyek ini,” ujar Rofiq.