Slawi  

OJK Tegal Catat Dana Pihak Ketiga Mencapai Rp43, 83 Triliun

TEGAL,smpantura – Otoritas Jasa Keuangan Tegal (OJK) mencatat kinerja
Industri Jasa Keuangan (IJK) di wilayah Eks Karesidenan Pekalongan sampai
dengan posisi Juni 2024 tumbuh positif dan terjaga.

Menurut Kepala OJK Tegal Noviyanto Utomo , kondisi sektor jasa keuangan tersebut tidak terlepas dari pengawasan dan pengaturan yang dilakukan OJK serta dukungan kebijakan fiskal maupun moneter
dalam menjaga stabilitas sistem keuangan.

Hal ini tercermin dari pertumbuhan di masing-masing sektor industri keuangan wilayah pengawasan Kantor OJK Tegal tetap terjaga, didukung dengan likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga.

Noviyanto menyampaikan. pada Juni 2024 perkembangan kinerja perbankan, yang meliputi Bank Umum (BU),
Bank Umum Syariah (BUS), Unit Usaha Syariah (UUS), Bank Perekonomian Rakyat
(BPR), serta Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPRS) di wilayah kerja Kantor OJK
Tegal terjaga baik dan tumbuh positif, tercermin dari angka pertumbuhan yang
positif pada penyaluran kredit/pembiayaan berdasarkan lokasi bank yang tumbuh 5,37 persen secara year on year (yoy) menjadi sebesar Rp52,34 triliun dan dana pihak ketiga yang tumbuh 10,31 persen yoy menjadi sebesar Rp43,83 triliun.

Penghimpunan dana pihak ketiga sektor perbankan di wilayah kerja Kantor OJK
Tegal sampai dengan Juni 2024 tercatat sebesar Rp43,83 triliun yang didominasi
oleh dana pihak ketiga pada bank umum baik
konvensional maupun syariah sebesar 94,05 persen atau sebesar Rp41,23 triliun, sedangkan sisanya 5,95 persen atau sebesar Rp2,61 triliun ditempatkan pada BPR dan BPRS.

BACA JUGA :  Pemkab Tegal Diminta Lebih Optimal Perhatikan Santri

” Berdasarkan
pertumbuhannya, dana pihak ketiga pada bank umum, tumbuh sebesar 10,44
persen yoy, sedangkan pertumbuhan dana pihak ketiga pada BPR/BPRS yaitu
sebesar 8,34 persen,” ungkapnya, Kamis (5/9/2024).

Lebih lanjut Noviyanto menjelaskan, fungsi intermediasi perbankan juga mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi, tercermin dari total penyaluran kredit/pembiayaan perbankan di wilayah Eks
Karesidenan Pekalongan sampai dengan Juni 2024 meningkat sebesar 5,37 persen yoy menjadi Rp52,34 triliun, dengan porsi penyaluran Bank Umum (konvensional
dan syariah) sebesar 94,34 persen atau Rp49,38 triliun dan sisanya sebesar 5,66
persen atau sebesar Rp2,96 triliun merupakan porsi BPR dan BPRS.

Berdasarkan jenis penggunaannya posisi Juni 2024 masih didominasi oleh kredit modal kerja dengan porsi sebesar Rp27,69 triliun atau 52,89 persen dari total kredit, diikuti dengan kredit konsumsi sebesar Rp18,26 triliun atau 34,88 persen dari total kredit, kemudian kredit investasi dengan jumlah terendah, yakni sebesar Rp6,40 triliun atau 12,23 persen dari total kredit.

Berdasarkan wilayah Kabupaten/Kota, porsi penyaluran kredit/pembiyaaan
terbesar berada di Kota Tegal sebesar Rp15,01 triliun atau 28,68 persen dari total
penyaluran kredit di wilayah kerja Kantor OJK Tegal dan Kota Pekalongan sebesar
Rp11,65 triliun atau 22,25
persen dari total penyaluran kredit, dengan sektor
ekonomi utama Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Lapangan Usaha (Rumah
Tangga/KPR/Konsumsi) dan Bukan Lapangan Usaha lainnya.

error: