Brebes  

Kampung Purba, Sajikan Wisata Prasejarah dan Produk Lokal Khas

BREBES, smpantura – Desa Wisata Kampung Purba yang berlokasi di Desa Galuhtimur, Kecamatan Tonjong, Brebes, terus memperkuat daya tariknya sebagai destinasi wisata edukasi dan budaya.

Kampung ini memiliki keunikan tersendiri, karena terletak di dalam kawasan Situs Bumiayu, salah satu situs manusia purba tertua di Pulau Jawa.

Situs ini menyimpan beragam peninggalan fosil berusia jutaan tahun, mulai dari fosil manusia purba, fosil hewan purba hingga hasil budaya praaksara atau artefak. Beberapa temuan arkeologis tersebut kini disimpan di rumah rumah penduduk.

Kepala Desa Galuhtimur, Subandi, Kamis (7/11), mengatakan, pemerintah desa terus melakukan pembenahan kampung purba.

Salah satunya dengan pengembangan produk unggulan desa untuk menambah daya tarik wisata.“Kami ingin Kampung Purba ini dikenal tidak hanya karena fosil, tetapi juga produk unggulannya seperti batik,” ujar Subandi.

Ya, beragam produk khas mulai dari batik Kampung Purba, gantungan kunci, kaos, hingga kuliner lokal seperti emping melinjo dan cimplung, kini semakin melengkapi pengalaman wisata di desa tersebut. Tidak hanya sebagai suvenir, produk-produk ini juga menjadi sarana memperkenalkan budaya lokal kepada pengunjung.

BACA JUGA :  Warga Brebes Suspek Cacar Monyet Dirawat di Ruang Isolasi RSUD

Subandi optimistis, kampung purba akan menjadi daya tarik wisata unggulan. Terlebih jika museum purbakala yang dibangun Pemkab Brebes sudah bisa dioperasikan.

Begitupula dengan rencana penelitian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di kawasan Situs Bumiayu, akan meningkatkan daya tarik wisata.

Subandi berharap dukungan berbagai pihak, termasuk pemerintah dan akademisi, dapat semakin mengembangkan potensi wisata Kampung Purba agar desa ini dikenal secara luas, tidak hanya di Brebes tetapi juga ke mancanegara.

“Dengan kombinasi antara warisan sejarah prasejarah dan produk-produk khas, Kampung Purba menyajikan pengalaman wisata yang tak hanya menghibur, tetapi juga mendidik,” kata Subandi. **

error: