SLAWI, smpantura – Pengurus Cabang (PC) Ikatan Keluarga Alumni (AKI) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan PC PMII Kabupaten Tegal masa khikmad 2024-2029 dibaiat di Gedung Rakyat Slawi, Minggu (10/11).
Selain pelantikan, juga digelar diskusi dengan tema Sinergitas Membangun Peradaban Kabupaten Tegal.
Pelantikan diawali dengan diskusi yang menghadirkan narasumber Rektor IBN Tegal Dr Saefudin, Sekretaris PB IKA PMII Hanif Dhakiri, Sekretaris IKA PMII Jateng HM Hendri Wicaksono, Mantan Sekda Tegal Haron Bagas Prakosa.
Hadir pula tamu undangan, H Ischak Maulana Rohman yang merupakan calon Bupati Tegal.
Sementara itu, pelantikan yang dilakukan Sekretaris PB IKA PMII Hanif Dhakiri yang pernah menjabat Menteri Tenaga Kerja RI melantik Ketua PC IKA PMII Kabupaten Tegal Muslikhun dan PC PMII Kabupaten Tegal yant diketuai oleh M Awin Asofa.
Usai melantik, Hanif Dhakiri yang menjabat Anggota DPR RI, juga melakukan peletakan batu pertama pembangunan Gedung IKA PMII di Jalan Merpati Desa Dukuhringin, Kecamatan Slawi.
Muslikhun mengatakan, PMII merupakan organisasi pergerakan, sehingga harus terus bergerak menjadi lebih baik.
Namun, untuk menghadapi Pilkada Tegal, PMII tetap konsisten dengan aturan organisasi untuk tetap independen.
“Secara legalitas formalitas independen,” ujarnya.
Terkait dengan pembangunan gedung IKA PMII, Muslikhun menjelaskan, pembangunan kantor IKA PMII ditargetkan selesai pada akhir Desember 2024.
Pada Januari 2025, diharapkan sudah bisa ditempati. Pembangunan kantor ditargetkan 2 lantai, akan tetapi akan dibangun 1 lantai terlebih dahulu.
“Karena lahannya terbatas hanya luas 7×18 meter, maka akan dibangun 2 lantai. Sedangkan anggaran pembangunan gedung sekitar Rp 690 juta,” terangnya.
Ketua PMII Kabupaten Tegal, M Awin Asofa mengungkapkan, akan terus membangun sinergitas dengan IKA PMII, termasuk akan melakukan terobosan baru dengan memaksimalkan potensi kader PMII dan wilayah Kabupaten Tegal. Untuk sikap dalam Pilkada Tegal, PMII tetap independen.
“Kami bermitra dengan pemerintah, tapi kami mitra kritis,” pungkasnya. **