BATANG, smpantura – Dalam upaya menggalang partisipasi pemilih yang jujur dan bersih, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Batang mengadakan kegiatan bertema ”Bawaslu Batang Bermunajat ” di Lapangan Desa Gringsing, Kecamatan Gringsing, Jumat malam (8/11).
Kegiatan yang diikuti 1.000 santri ini bertujuan untuk mengajak masyarakat memilih pemimpin berdasarkan hati nurani tanpa terpengaruh politik uang.
Ketua Bawaslu Kabupaten Batang, Mahbrur, menyampaikan permintaan kepada masyarakat terkait pemilu yang akan berlangsung pada 27 November mendatang.
”Pilihlah pemimpin sesuai hati nurani, tanpa terpengaruh politik uang. Saya yakin pecinta sholawat dan pecinta nabi tidak akan tergoda politik uang,” ujarnya.
Selain itu, Mahbrur juga mengingatkan pentingnya memastikan data pemilih dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT).
Ia juga mengajak seluruh santri dan masyarakat untuk ikut mengawasi jalannya pemilu secara partisipatif.
”Sebagai pengawas partisipatif, kita hadir pada 27 November untuk memilih sesuai hati nurani. Ini karena politik uang hanya merusak demokrasi,” tegasnya.
Mahbrur juga mengingatkan akan konsekuensi hukum bagi mereka yang terlibat dalam politik uang. Ada aturan yang sudah mengatur hal ini.
Pemberi dan penerima politik uang sama-sama mendapat sanksi, sesuai dengan pasal 187A ayat 1 dan 2, yakni hukuman penjara antara 36 hingga 72 bulan dan denda mulai dari Rp 200 juta hingga Rp 1 miliar.
Acara ini diisi dengan doa dan munajat bersama ribuan santri yang dipimpin oleh Gus Zaman. Para hadirin juga melantunkan sholawat untuk kelancaran dan keamanan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kabupaten Batang.
Sementara itu Camat Gringsing Ridho Budi Kurniawan yang mewakili Pj Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki menyampaikan harapannya agar para santri memahami peran penting dalam menjaga nilai-nilai demokrasi dan integritas selama pemilihan.
”Kita bersama menjaga proses demokrasi. Mari kita berdoa agar Pemilu berjalan jujur, aman, dan damai,” tuturnya. **