Slawi  

GMNI Tiga Daerah Peringati Hari Anti Korupsi dan HAM

SlAWI, smpantura – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesi (GMNI) dari tiga daerah, yakni Kabupaten Tegal, Kota Tegal dan Kabupaten Brebes, memperingati Hari Anti Korupsi dan Hari Hak Azasi Manusia (HAM) Internasional, di GOR Trisanja, Slawi, kemarin. Mereka memperingati keduanya dengab menggelar diskusi dan mimbar bebas. Peringatan itu bertema Peran Pemuda Dalam Memperkuat Demokrasi, Melawan Korupsi dan Menegakan HAM.

Ketua DPC GMNI Kabupaten Tegal, Agung Handaya dalam diskusi menyampaikan, opini tentang iklim demokrasi akhir-akhir ini yang penuh akan berbagai macam perilaku koruptif oknum oknum pemerintah serta pelanggaran HAM.

Kemudian, Ketua DPC GMNI Kota Tegal Ramadhani Syazali Sira, menyoroti bagaimana kasus kasus pelanggaran HAM baru baru ini begitu cepatnya dilupakan bangsa ini bagai angin lalu. Tak heran heran ungkapnya apabila demokrasi tak berjalan ideal karena masih banyak korupsi yang berdampak pada pelanggaran HAM di Indonesia.

Ia juga mengangkat soal realitas demokrasi saat ini sudah berevolusi, dan menurut pandangannya, di mana tak lagi hanya bermodalkan uang. Namun bermodalkan pula popularitas.

Pemantik selanjutnya yaitu Bung Izal Baehaqi yang lebih menekankan soal esensi demokrasi yang ideal, yang di mana kondisi di Indonesia saat ini makin menjauhi tersebut. Pada bagian HAM ia menyatakan bahwa penindakan pelanggaran HAM berat hanya menjadi janji manis saat kampanye saja, selebihnya tidak ada upaya serius dalam menindaklanjutinya.

BACA JUGA :  Pendamping PKH Mendapat 29 Unit Kendaraan Dinas

Kemudian diisi pula oleh salah Bung Sri Hono Wiharto, S.Sos yang merupakan senior kenamaan asal Kabupaten Tegal yang sempat menjabat di Purwokerto pada masanya. Pada hari itu Bung Hono menjelaskan sejarah panjang tentang demokrasi di Indonesia sejak awal kemerdekaan hingga pada era ini. Tak luput pula ia menjabarkan soal soal pelanggaran HAM serta kasus kasus korupsi yang mengikutinya. Ia juga berpesan untuk kaum muda untuk tak memaklumi perilaku korupsi walau itu kecil.

Acara ditutup dengan pelaksanaan mimbar bebas di halaman depan GOR Trisanja, dengan sejumlah perwakilan dari peserta mengeluarkan secercah keresahan dalam berbagai macam gaya. Ada yang melalui orasi, berpuisi, serta adapula yang bernyanyi.

Diskusi dan mimbar bebas yang laksanakan oleh tiga cabang ini mengharapkan bahwa di hari HAM dan Anti Korupsi ini, bisa menjadi ajang refleksi, koreksi serta aksi. **

error: