BREBES, smpantura – Upaya pemulihan pasca-longsor di Desa Winduasri dan Capar, Kecamatan Salem, Brebes, terus dikebut meski tantangan tak henti menghadang. Hingga Senin (16/12), tim relawan gabungan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus bekerja keras membuka akses jalan yang tertutup material longsor.
Longsor di Desa Windusari dan Capar terjadi pada Jumat (13/12) sore. Tebing di dekat permukiman dua desa tersebut longsor hingga memaksa warga mengungsi. Akses jalan menuju kedua desa tersebut juga putus total. Menurut Pelda Wartono dari Relawan Bangbara Kecamatan Salem, kondisi longsoran menuju Desa Capar lebih parah dibandingkan Winduasri.
Selain tanah longsor yang menumpuk, banyak batu dan pohon besar tumbang yang menghalangi jalur. “Batu-batu besar dan pohon tumbang ini menyulitkan alat berat. Kami harus memotong pohon-pohon dan menyingkirkan batu agar ekskavator bisa bekerja lebih maksimal,” jelas Wartono. Sebagian jalan menuju Desa Capar itu hanya tersisa lebar satu meter setelah longsor.
Situasi ini memaksa tim untuk bekerja ekstra hati-hati agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.”Proses pemulihan diperkirakan memakan waktu beberapa hari lagi, tergantung cuaca,” kata Wartono.
Berbeda dengan Capar, akses menuju Desa Winduasri sudah hampir pulih. Desa tersebut kini sudah bisa ditembus dengan sepeda motor. Sementara untuk kendaraan roda empat diperkirakan butuh waktu satu hari kedepan.
“Kondisi longsor di Winduasri tidak separah di Desa Capar, mudah-mudahan cuaca mendukung dan hari ini sudah bisa kembali normal,” ujar Wartono. **