Tegal  

Tiga Pekan Jelang Imlek, Pesanan Kue Keranjang Masih Sepi

TEGAL, smpantura – Produsen kue keranjang atau dodol cina Sido Makmur Tegal, Mindayani Wirjono (82) mulai menerima pesanan dari para konsumen menjelang perayaan Imlek tahun 2025. Dalam sehari, produksi kue keranjangnya mampu mencapai dua hingga empat kuintal.

Ditemui di rumah produksi, Jalan Belimbing Nomor 84 RT 04/ RW 05 Kelurahan Kraton, Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal, Mindayani mengaku pesanan kue keranjang belum begitu besar mengingat para konsumennya baru saja memperingati Natal dan pergantian tahun baru.

Jika dibandingkan dengan Imlek Tahun Naga Kayu 2024, menjelang perayaan Imlek Tahun Ular Kayu ini pesanan kue keranjang sedikit mengalami penurunan.

“Satu bulan sebelum Imlek biasanya sudah banyak pesanan. Tetapi sampai sekarang masih sepi. Ada penurunan, walaupun jumlahnya sedikit,” tutur Mindayani, Selasa (7/1/2025).

Ibu delapan anak ini optimistis usaha yang digeluti sejak tahun 1980 itu akan tetap ramai pesanan. Apalagi dia sudah memiliki pelanggan tetap yang tersebar di berbagai kota seperti Bandung, Jakarta, Pekalongan, Surakarta hingga Yogyakarta.

“Rata-rata konsumen mau memesan setelah Natal dan tahun baru, tapi sepertinya mundur. Semoga saja pekan depan sudah banyak pesanan,” katanya optimis.

Menurutnya, kue keranjang merupakan salah satu makanan khas yang tidak boleh ketinggalan disajikan saat Imlek, baik untuk ritual sembahyang maupun sajian keluarga, kerabat maupun tamu.

BACA JUGA :  Pendataan Sementara Polisi, Sudah 52 Kapal Terbakar

Kue keranjang, lanjut Mindayani, memiliki folosofi yang kental dengan kekerabatan. Karena di masa lampau, kue keranjang menjadi bekal warga Tionghoa yang dapat dimakan bersama teman atau siapapun yang ditemui.

“Berbahan dasar tepung ketan dan gula, itu juga ada artinya. Ketan yang lengket diibaratkan dapat mempererat persaudaraan dan gulanya membuat manis hubungan persaudaraan,” ujarnya.

Sementara itu, kue keranjang Sido Makmur produksi Mindayani, dijual dengan harga bervariasi, mulai dari Rp 25 ribu untuk rasa original, Rp 30 ribu untuk rasa kakao dan Rp 26 ribu untuk rasa pandan serta stroberi.

“Harga kue keranjang tetap sama. Hanya rasa kakao saja yang naik, dari Rp 27 ribu menjadi Rp 30 ribu. Karena memang bahan bakunya juga naik,” jelasnya.

Salah satu bahan baku yang mengalami kenaikan adalah gula pasir dari semula Rp 15.600 ribu menjadi Rp 16.200 per kilogram. Untuk menyiasati, Mindayani membuat takaran gula sedikit lebih encer namun tidak mengubah cita rasa yang dihasilkan. **

error: