SLAWI, smpantura – Ratusan guru honorer yang berstatus sebagai R3 di Kabupaten Tegal curhat nasibnya kepada Komisi IV DPRD Kabupaten Tegal, Kamis (30/1). Setelah dinyatakan tidak lulus dalam seleksi PPPK tahun 2024, mereka hanya Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) paruh waktu.
“Kemudian yang tidak lolos ini meminta agar DPRD bisa memperjuangkan R3 menjadi statusnya penuh atau full time di tahun anggaran 2025,” kata Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Tegal, Didi Permana.
Ia menjelaskan, guru R3 berstatus atau golongan peserta non-ASN (Aparatur Sipil Negara) dan terdaftar dalam database Badan Kepegawaian Negara (BKN) atau Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM (BKPSDM). Jumlah guru honorer yang masuk R3 sebanyak 566 orang. Sebanyak 200 guru dinyatakan lolos dalam seleksi PPPK di tahun 2024 lalu. Sedangkan sisanya sebanyak 366 guru yang tidak lolos mengadu ke Komisi IV.
“Mereka meminta DPRD Kabupaten Tegal untuk memperjuangkan status R3 menjadi penuh atau full time ditahun anggaran 2025,” katanya.
Pasca seleksi PPPK, lanjut dia, guru honorer tersebebut mengacu kepada Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2025 tentang PPPK paruh waktu. Sistim ini yakni pegawai yang diberikan upah sesuai dengan ketersediaan anggaran instansi pemerintah yang dilaksanakan bagi pegawai non ASN yang terdaftar dalam database BKN atau BKPSDM Kabupaten Tegal.
“Jadi mereka mengacu pada itu. Namun kan ini Kepmen juga baru, nanti kami akan pelajari terlebih dahulu,” ungkapnya.
Kendati demikian, kata Didi, sebagai anggota legislatif, pihaknya juga mendorong agar bisa memberikan solusi kepada masyarakat. Ia juga bakal menanyakan kepada instansi yang berkaitan seperti BKPSDM dan Dinas Pendidikan Kabupaten Tegal.
“Cuman, waktunya kapan untuk bisa terealisasi, kami juga meminta agar guru honorer bersabar, karena menunggu keputusan dari Pemerintah pusat,” terangnya.
Sementara, kata Didi, sambil menunggu keputusan dari pemerintah pusat yang bisa terealisasikan ke daerah, ia juga meminta guru agar tidak putus semangat.
“Jangan lupa untuk terus semangat dalam melakukan pengabdian diri di dunia pendidikan Kabupaten Tegal, serta terus bekerja secara profesional,” himbaunya. **