TEGAL, smpantura – Laboratorium Biosafety Level (BSL) 2+ di UPTD Klinik Paru Masyarakat Kota Tegal, resmi beroperasi pada Senin (10/2/2025) kemarin. Laboratorium ini menjadi yang ketiga di wilayah Jawa Tengah.
Laboratorium BSL 2+ berfungsi untuk mendiagnosa secara cepat dan akurat penyakit menular, khususnya Tuberkulosis (TBC).
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal, M Zaenal Abidin mengatakan, Laboratorium BSL 2+ di UPTD Klinik Paru Masyarakat Kota Tegal telah berkembang sejak tahun 2017.
Laboratorium itu telah menjadi rujukan pemeriksaan biakan TBC untuk wilayah Jawa Tengah bagian Barat, dengan rata-rata 500 sampel biakan TBC per bulan pada tahun 2024. Selain itu, laboratorium tersebut juga melakukan 200 pemeriksaan TCM per bulan.
Menurut Zaenal, untuk bisa melakukan uji kepekaan obat secara aman dan efektif, memang laboratorium perlu ditingkatkan sesuai dengan standar internasional.
“Alhamdulillah, kita mendapat hibah untuk merenovasi Lab di UPTD Klinik Paru dari Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes,” tuturnya.
Zaenal berharap, keberadaan Laboratorium BSL 2+, Klinik Paru ditargetkan dapat melayani masyarakat di wilayah Tegal dan Jawa Tengah bagian Barat.
Hal ini juga menjadi upaya Kemenkes dalam mencapai target pemenuhan 24 Laboratorium Drug Susceptibility Testing (DST) tahun 2025 di seluruh Indonesia.
“Semoga Laboratorium BSL 2+ dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat Kota Tegal dan berkontribusi dalam pencapaian target eliminasi TBC nasional,” jelasnya. **