BREBES, smpantura – Para kepala desa di Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes, menginginkan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tidak hanya menjadi kegiatan formalitas atau seremonial semata.
Mereka berharap Musrenbang benar-benar menjadi dasar pengambilan kebijakan dalam penyusunan program pembangunan wilayah.
Pasalnya, banyak usulan yang dihasilkan dalam Musrenbang tidak terealisasi. Contohnya, usulan perbaikan Bendung Kedungjembat di Desa Pruwatan dan Bendung Notog di Desa Kalinusu.
Kedua bendung tersebut kondisinya rusak dan terbengkalai.
Padahal, infrastruktur tersebut memegang peran vital bagi keberlangsungan sektor pertanian.
Kades Pruwatan, Rasiman, mengungkapkan, Bendung Kedungjembat sudah mengalami kerusakan sejak 2017. Infrastruktur pengairan ini berfungsi mengairi sekitar 180 hektare sawah.
“Setiap tahun kami usulkan perbaikan lewat Musrenbang, bahkan sudah pernah disurvei. Tapi sampai sekarang belum ada realisasi,” kata Rasiman dalam Musrenbang Kecamatan Bumiayu, Selasa (18/2).
Kerusakan bendung ini memaksa petani membangun bendung darurat dari tumpukan batu. Namun, solusi sementara tersebut tetap tidak mampu menjaga kelancaran suplai air ke sawah. Akibatnya, hasil panen menurun drastis, bahkan banyak petani terpaksa membiarkan sawah mereka menganggur karena kekurangan air.
Hal serupa dialami Bendung Notog di Desa Kalinusu. Kades Kalinusu, Wasid, menyebut bendung yang mengairi sekitar 243 hektare sawah tersebut telah mengalami kerusakan total selama lebih dari lima tahun. Usulan perbaikan juga disampaikan setiap tahun melalui musrenbang.
“Badan bendung sudah hancur total, sehingga suplai air irigasi tidak maksimal. Kami berharap ada penanganan segera,” ujar Wasid.
Sementara itu, Camat Bumiayu, Cecep Aji Suganda, meminta para kepala desa untuk tidak patah semangat. Ia mengajak para kades terus proaktif mengusulkan, termasuk kepada anggota dewan baik di tingkat kabupaten, provinsi, maupun pusat.
Dalam Musrenbang Kecamatan Bumiayu, disepakati 15 usulan prioritas. Mayoritas usulan berkaitan dengan pembangunan infrastruktur, termasuk perbaikan Bendung Kedungjembat dan Bendung Notog yang dinanti para petani. **