Brebes  

Di Brebes 50 Bangunan Sekolah Per Tahun Ambruk Akibat Bencana

BREBES, smpantura – Hasil nitigasi bencana alam yang dilakukan Pemkab Brebes, rata-rata per tahun ada sebanyak 50 bangunan sekolah yang ambruk akibat bencana alam. Kondisi itu lantaran Kabupaten Brebes masuk dalam daerah yang rawan terjadi bencana, baik tanah longsor hingga banjir bandang.

“Dari hasil nitigasi bencana alam yang kami lakukan, per tahun rata-rata ada sebanyak 50 sekolah yang ambruk akibat bencana alam, baik tanah longsor atau banjir bandang,” ujar Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Dasar (Dikdas) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Brebes, Aditya Perdana, kemarin.

Dia mengatakan, sekolah yang ambruk akibat bencana alam itu, mayoritas terjadi di wilayah Brebes bagian selatan. Terutama, di daerah yang rawan bencana longsor. Di antara, Bumiayu, Salem, Bantarkawung, Paguyangan, Sirampog dan Tonjong. “Kondisi ini juga berpengaruh terhadap upaya kami untuk menyelesaikan bangunan sekolah yang mendesak ditangani karena rusak,” ujarnya.

Adit mengungkapkan, pihaknya saat ini masih mempunyai pekerjaan rumah untuk menangani kondisi sekolah yang rusah dan mendesak ditangani. Dari data yang dimiliki, hingga saat ini masih ada sebanyak 275 SD dan 31 SMP yang kondisi mendesak ditangani. Artinya, bangunan sekolah tersebut keadaannya rusak. “Kami menargetkan sekolah yang rusak ini selesai ditangani pada tahun 2029,” tandasnya.

BACA JUGA :  Sah, DPRD Brebes Menetapkan Empat Raperda Menjadi Perda

Dia menambahkan, di tahun 2025 ini telah dialokasikan anggaran sebesar Rp 59,635 miliar, untuk menangani sekolah yang rusak parah. Anggaran itu bersumber dari APBD tahun 2025 sebesar Rp 11,635 miliar, dan Dana Alokasi Khusus (DAK) Pendidikan tahun 2025 sebesar Rp 48 miliar. Anggaran dari APBD Rp 11,635 miliar, sesuai rencana diperuntukan bagi perbaikan 82 sekolah. Rinciannya, 52 SD dan 30 SMP. Sedangkan anggaran dari DAK Pendidikan sebesar Rp 48 miliar, Rp 18 miliar di antaranya untuk rehab 17 SMP dan Rp 30 miliar untuk rehab 30 SD.

“Rehab 82 sekolah dari sumber APBD, saat ini sudah berproses. Meski kami telah mengalokasikan anggaran dengan total Rp59,645 miliar, tetapi kami masih punya PR sebanyak 275 SD dan 31 SMP yang mendesak ditangani,” pungkasnya. **

error: