Buka Puasa dengan Sate Kambing Tegal, Tingkatkan Kebugaran Tubuh

SLAWI, smpantura – Sate kambing Tegal merupakan salah satu menu yang diburu para muslim untuk berbuka puasa. Di sepanjang Jalan 1 Tegal-Slawi dan sejumlah warung sate di Kota Slawi, selalu dipenuhi pembeli saat menjelang berbuka puasa.

Sate Tegal atau Sate Kambing Tegal adalah sate dari daerah Tegal, Slawi, dan sekitarnya yang dibuat dari daging kambing atau domba muda. Daging dipotong dadu sekitar 1,5–2 centimeter disusun pada tusuk sate dari bambu dikombinasikan dengan lemak (gajih) dan hati atau ginjal. Kemudian daging sate dibakar di atas bara arang kayu atau arang batok kelapa sampai matang.

Aroma yang ditimbulkan dari pembakaran sate ini berbau sangat khas. Cara membakar tidak perlu dicelup ke dalam kecap manis encer tetapi apa adanya saja alias polos. Sate Tegal biasa dihidangkan dengan bumbu sambal kecap yang terdiri dari kecap manis, cabai rawit, bawang merah dan tomat. Di Tegal sate dijual dengan satuan kodi atau 20 tusuk sate dan biasanya seharga Rp 60.000 hingga Rp 150.000 perkodi.

BACA JUGA :  Sejarah Vespa Super 150, Tak Lekang Dimakan Zaman

Sate Tegal kandungan kolesterolnya tinggi sehingga sebagian orang tidak dapat menikmatinya dengan leluasa. Sate Tegal biasa disantap dengan nasi putih yang pulen atau lontong dengan gulai kambing yang nikmat. Yang membedakan sate Tegal dengan sate daerah lainnya yaitu potongan daging yang relatif lebih besar dibandingkan dengan sate dari daerah lain. Dagingnya dipilih dari daging kambing dan domba yang masih muda, sehingga menghasilkan sate yang sangat empuk.

“Tidak masalah buka puasa dengan sate kambing. Tidak terbukti bahwa sate kambing dapat menaikkan tekanan darah. Malahan, daging kambing bisa menjadi sumber nutrisi yang bermanfaat bagi pengidap darah rendah,” kata penikmat sate kambing Tegal, Rudi Petir, Rabu (12/3/2025).

error: