Slawi  

Dikbud Dorong Digitalisasi di Satuan Pendidikan

SLAWI, smpantura – Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tegal Satiyo menyampaikan, Dinas Pendidikan dan Kabudayaan (Dikbud) Kabupaten Tegal tengah memfokuskan upaya digitalisasi dan pemerataan akses pendidikan.

Administrasi sekolah terus didorong bertransformasi ke arah digital, di mana sistem pelaporan dan kegiatan diskusi maupun koordinasinya terus didorong menggunakan sistem berbasis teknologi digital dan internet.

Satuan pendidikan sekolah dari mulai jenjang pendidikan anak usia dini atau PAUD hingga SMP yang menjadi kewenangannya terus didorong memanfaatkan perangkat teknologi digital dan internet seperti komputer maupun smartphone dalam kegiatan belajar mengajar.

“Digitalisasi merupakan bagian dari lima program unggulan yang diterapkan Dikbud Kabupaten Tegal untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan,” terang Satiyo, Selasa (8/4/2025).

Menurutnya, program unggulan tersebut mencakup digitalisasi layanan administrasi, digitalisasi sekolah, apresiasi guru dan tenaga pendidikan, bantuan siswa miskin berprestasi, serta program “Yuh Sekolah Maning” untuk mengatasi putus sekolah.

Satiyo berharap dunia pendidikan di Kabupaten Tegal bisa terus berkembang dan mampu bersaing dengan daerah lain.

Ditanya soal perubahan kebijakan bidang pendidikan di era kementerian yang baru ini, Satiyo menjelaskan pihaknya telah melakukan sejumlah penyesuaian program, termasuk penerapan kurikulum deep learning dan perubahan sistem penerimaan peserta didik baru atau PPDB menjadi sistem penerimaan murid baru atau SPMB.

Program wajib belajar juga telah diperpanjang menjadi 13 tahun dengan menambahkan satu tahun PAUD.

BACA JUGA :  Empat Tupoksi Satlinmas, Ujung Tombak Suksesi Pilkada

Sementara itu, untuk pemerataan akses pendidikan, pada tahun 2025 ini pihaknya telah mengalokasikan bantuan untuk siswa dari keluarga miskin dan siswa berprestasi senilai total Rp9 miliar.

Bantuan dialokasikan kepada 10.048 siswa SD dan 6.934 siswa SMP. Bantuan yang diberikan berupa tunai yang ditransfer ke rekening masing-masing siswa, di mana untuk siswa SD besarannya Rp450.000 dan siswa SMP sebesar Rp750.000.

Tahun ini juga, Dikbud Kabupaten Tegal menerima Dana Alokasi Umum atau DAU sebesar Rp86,7 miliar, Dana Alokasi Khusus atau DAK fisik Rp2,02 miliar, dan DAK non-fisik Rp456,1 miliar.

“DAU sendiri diprioritaskan untuk perbaikan sarana prasarana sekolah yang rusak, pengadaan buku dan alat peraga,” terangnya.

Satiyo menuturkan, pihaknya memprioritaskan perbaikan infrastruktur pendidikan dan pembangunan beberapa sekolah satu atap di wilayah Bumijawa, Jatinegara, dan Warureja yang masuk dalam daerah terpencil.

Adanya kendala lemah atau ketiadaan sinyal internet pada sejumlah satuan pendidikan sekolah telah dikomunikasikan dengan provider melalui Dinas Kominfo untuk membangun menara telekomunikasi di sekitar lokasi.

“Kami ingin sarpras pendidikan kita semakin baik dan alokasi anggaran pendidikan juga terus ditingkatkan. Selain itu, pelatihan untuk guru juga harus terus dilakukan agar mereka mampu menyesuaikan diri dengan perubahan kurikulum dan kebijakan baru,” pungkasnya. **

error: