Slawi  

Penyandang Disabilitas Dilatih Pertukangan dan Perpipaan

SLAWI, smpantura –  Difabel Slawi Mandiri (DSM) bersama Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) menggelar Pelatihan Pertukangan dan Perpipaan bagi penyandang disabilitas.

Pelatihan dilaksanakan Senin-Jumat (14-17/4/2025) di Aula Dinas PUPR Kabupaten Tegal.   

Pelatihan tersebut digelar  sebagai upaya untuk meningkatkan peluang kerja bagi penyandang disabilitas dalam bidang pertukangan.

“Penyandang disabilitas mempunyai potensi untuk bekerja dalam bidang pertukangan, sebab mereka sudah menguasai dasar-dasar pertukangan. Pelatihan ini juga akan memberikan standard kompetensi melalui uji kompetensi,” terangnya Ketua Difabel Slawi Mandiri Khambali, Senin (14/4/2025).

Pelatihan juga untuk memberikan peningkatan keahlian penyandang disabilitas dalam bidang pertukangan dan perpipaan. Keahlian dasar yang akan ditingkatkan dalam pertukangan antara lain jabatan kerja tukang batu bata, tukang plaster dan aci serta tukang cat.

Kegiatan diikuti 23 orang peserta antara lain perwakilan dari berbagai kelompok penyandang disabilitas di Kabupaten Tegal, terutama disabilitas fisik dan tuli wicara.

Diharapkan dengan meningkatnya kompetensi penyandang disabilitas, maka akan semakin terbuka peluang dan kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk bekerja pada bidang konstruksi dan pertukangan.

BACA JUGA :  Rejeki Nomplok, Tukang Bubur Ini Dapat Brio dari Undian Simpedes BRI Slawi

“Penyandang disabilitas mempunyai keahlian yang memadai dalam bidang pertukangan. Mereka mampu bekerja pada proyek-proyek pemerintah yang dikerjakan oleh pihak ketiga. Harapanya penyandang disabilitas dapat direkrut untuk bekerja pada pekerjaan pertukangan,” jelasnya.

Kepala Dinas PUPR Teguh Dwijanto Raharjo mengapresiasi langkah DSM yang telah melaksanakan kegiatan pelatihan pertukangan bagi penyandang disabilitas. Menurutnya, pelatihan ini akan memberikan pilihan peluang pekerjaan bagi penyandang disabilitas untuk bekerja di sektor lain.

“Pekerjaan pada setor konstruksi dan pertukangan cukup terbuka, penyandang disabilitas dapat bekerja sebagai tukang dengan keahlian yang dimiliki. Tukang cat bahkan mandor dapat saja diisi oleh mereka,” kata Teguh.

Kegiatan ini merupakan kolaborasi DSM dengan Kemitraan Indonesia Australia untuk Infrastruktur dalam program Kesetaraan Gender dan Inklusi Sosial dalam Infrastruktur (KIAT-Gesit). **

error: