Slawi  

Pengelolaan Sampah Harus Diawali Dari Tingkat Keluarga

SLAWI, smpantura – Anggota DPRD Kabupaten Tegal dari Fraksi Perbanas (PPP dan PAN), Muhamad Zaenudin menilai pengelolaan sampah harus diawali dari tingkat keluarga dengan memilah sampah organik dan anorganik. Hal itu dimaksudkan agar sampah bisa dimanfaatkan, sehingga menjadi bernilai ekonomis.

“Permasalahan sampah merupakan tanggungjawab bersama. Bukan saja masalah pemerintah saja, tapi kesadaran masyarakat adalah kunci kesuksesan pengelolaan sampah,” kata Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Tegal yang akrab disapa Zaeni saat ditemui, Minggu (19/4/2025).

Dikatakan, program memilah sampah organik dan anorganik harusnya diterapkan. Butuh peran aktif dari sektor yang paling bawah, yakni, pemerintah desa hingga RT. “Minimal di tataran keluarga bisa memilah sampah organik dan anorganik, karena ampah organik bisa diolah kembali menjadi barang ekonomis,” ujar , mantan Kepala Desa Kedungjati Kecamatan Warureja periode 2017-2022 ini.

Oleh karena itu, lanjut dia, edukasi kepada masyarakat harus terus dilakukan. Jangan hanya sekali dua kali, namun berkelanjutan hingga masyarakat sadar akan pentingnya mengelola sampah. Bahkan, edukasi pengelolaan sampah itu harusnya dilakukan sejak TK hingga jenjang SMA.

BACA JUGA :  Underpass Prupuk Banjir Tak Bisa Dilewati, Ratusan Kendaraan Tertahan

“Saat ini, solusi terbaik dengan insenerator dengan cara dibakar. Namun, harus dipilah dulu organik dan anorganik. Jika tidak dipilah, maka sampah organik yang bisa dimanfaatkan juga ikut dibakar,” bebernya.

Lebih lanjut dikatakan, pengelolaan sampah di Kabupaten Tegal lebih banyak hanya dibuang di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Penujah. Kondisi itu lama kelamaan akan berdampak negatif terhadap lingkungan. Pihaknya berharap di setiap kecamatan atau daerah pemilihan (dapil) bisa ada TPA.

“Jika ada aset milik pemda di suatu wilayah bisa dimanfaatkan untuk tempat pengolahan sampah. Yang sudah ada di Dapil saya (III) di Desa Kertasari,” pungkasnya. **

error: