SLAWI, smpantura – Kenaikan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Tegal mengalami kenaikan cukup menggembirakan, namun belum membanggakan. Pasalnya, kenaikan itu masih di bawah rata-rata IPM Provinsi Jateng.
“Capaian IPM meningkat masih pada level antara 71 -72, yaitu sebesar 71,7 di tahun 2024. Meningkat dibanding tahun 2023 sebesar 71,12,” kata Anggota Fraksi PKB DPRD Kabupaten Tegal, A Jafar, Rabu (23/4).
Dikatakan, kenaikan IPM Kabupaten Tegal tercantum dalam LKPJ Kabupaten Tegal tahun 2024. IPM sebagai alat ukur capaian pembangunan manusia berbasis sejumlah komponen dasar kualitas hidup. Kenaikan IPM Kabupaten Tegal tahun 2024, dinilai masih standar artinya belum ada lompatan atau percepatan kinerja Pembangunan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
“|PM Kabupaten Tegal berada di bawah IPM rerata Provinsi Jateng. Ini menunjukkan bahwa pembangunan di Kabupaten Tegal berada di bawah kemajuan dari pembangunan Provinsi Jateng,” terangnya.
Lebih lanjut dikatakan, kondisi yang cukup menggembirakan juga terjadi pada Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) tahun 2024 . TPT turun -1,07 persen dibanding tahun sebelumnya, dimana TPT tahun 2024 sebesar 7,53 persen dari 8,6 persen di tahun 2023. Angka Kemiskinan juga turun sebesar 0,49 persen dari tahun sebelumnya. Persentase penduduk miskin menjadi 6,81 persen di tahun 2024 dari 7,3 persen di tahun 2023.
“Untuk agenda atau kebijakan penanganan kemiskinan, butuh penataan sistim jaminan sosial yang mantap sebagai upaya pemenuhan Pelayanan Dasar Perlindungan Sosial (PPKS) melalui sinergi lintas sektoral secara efektif menurunkan ketimpangan dan mengatasi kemiskinan serta menjamin
kesetaraan bagi disabilitas.
Saran lainnya, tambah dia, butuh percepatan pengentasan kemiskinan berbasis wilayah/ kecamatan/ desa dan kelurahan. Gak hanya itu, juga dibutuhkan peningkatkan pembangunan ekonomi berbasis pertanian, perkebunan, perikanan, UMKM dan pariwisata. Pemkab juga diminta untuk peningkatkan jaring sosial pendidikan, sosial, dan perlindungan tenaga.
“Untuk tercipta manusia unggul, penguatan pondasi sistem pembangunan SDM melalui Pendidikan dan Kesehatan yang maju guna menjamin akses dan level pelayanan Pendidikan dan kesehatan yang berdaya saing regional, nasional dan global,” pungkasnya. **