SLAWI, smpantura – Warga Bumijawa, Kabupaten Tegal mengeluhkan Jembatan Ledug yang penghubung antara Desa Jejeg dengan Balapulang, kondisinya sangat mengkhawatirkan. Jika dibiarkan, warga Waswas Jembatan tersebut ambruk.
“Warga mengeluh tentang keberadaan Jembatan Ledug yang hampir putus. Padahal, jembatan ini jalan penghubung dari arah Kecamatan Balapulang ke Kecamatan Bumijawa,” kata Anggota DPRD Kabupaten Tegal, Nurfasikha saat Reses Masa Persidangan II Tahun 2024-2025 di Kecamatan Bumijawa, baru-baru ini.
Dikatakan, kondisi jembatan yang kerap digunakan untuk jalan alternatif menuju wisata Guci, hampir sebagian jembatan sudah rapuh. Bahkan, pondasi jembatan terlihat sudah tidak kokoh. Kendati kondisinya rusak, namun warga tetap menggunakan jembatan itu untuk aktivitas sehari-hari.
“Jembatan tersebut kondisinya memang memprihatikankan, kondisi ini membuat warga khawatir ambruk suatu saat dan mengkhawatirkan para pengguna yang melintas,” jelas Nurfasikha yang merupakan Ketua Fraksi PPP DPRD Kabupaten Tegal itu.
Menurut dia, jembatan tersebut sejatinya menjadi akses penting bagi warga setempat untuk beraktivitas. Sayangnya, meski kondisinya semakin parah, belum ada tanda-tanda perbaikan dari pihak terkait.
“Kami akan akamodir usulan masyarakat untuk perbaikan Jembatan Ledug.
“Mudah-mudahan tahun depan 2026 bisa terlaksana dan mohon doanya,” bebernya.
Selain jembatan, kata Nurfasikha, warga juga mengeluhkan tentang talud yang pernah terjadi longsor beberapa waktu belakangan. Talud yang longsor itu padahal sudah diperbaiki ditahun kemarin, namun kemudian terjadi longsor kembali. Setiap musim hujan, talud kerap longsor. Pihaknya meminta Pemkab Tegal untuk kembali memperbaiki talud mulai dari ujung Utara hingga ujung selatan.
“Lebih spesifiknya longsor itu terjadi karena memang faktor bencana alam. Kami tetap mengakomodir keluhan warga,” pungkasnya. **