Slawi  

Kualitas Air Minta Diperhatikan, Penting Dukung Program MBG

SLAWI, smpantura – Kualitas air bersih dalam mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi bagian penting dalam menyukseskan program Presiden RI, Prabowo Subianto. Pasalnya, jika air yang digunakan untuk program tersebut tidak layak, maka pencapaian tujuan peningkatan gizi tidak bisa tercapai.

Hal itu diungkapkan Ahli Utama Pengelolaan Sumber Daya Air dan Manajemen Air Minum, Akhmad Shaomy Nugroho, Minggu (27/4/2025). Ia mengatakan, air bersih penting untuk kehidupan manusia. Terlebih, dengan program MBG yang bertujuan untuk meningkatkan gizi anak-anak aekolah. Air bersih telah diatur sesuai dengan standar baku mutu kesehatan lingkungan di Permenkes RI Nomor 32 Tahun 2017.

“Air untuk memasak, mencuci bahan makanan, dan membersihkan peralatan dapur tidak boleh dianggap sepele. Kalau airnya tidak memenuhi standar, maka justru dapat menimbulkan penyakit bawaan air seperti diare, tifus, atau keracunan makanan,” jelasnya.

Dijelaskan, sesuai dengan Permenkes tersebut, air bersih harus tidak berbau, tidak berasa, tidak berwarna mencolok (maksimal 50 TCU), memiliki tingkat kekeruhan di bawah 25 NTU, dan pH antara 6,5 sampai 8,5.

BACA JUGA :  Puslitbang Polri Teliti Kejahatan Jalanan dan Premanisme 

“Terpenting, air harus bebas dari bakteri Escherichia coli (E. coli),” tegasnya.

Lebih lanjut dikatakan, program MBG wajib melakukan pengujian kualitas air secara rutin, baik melalui laboratorium maupun alat uji mandiri. Ia juga menyarankan penggunaan teknologi sederhana seperti filter karbon aktif, sand filter, atau UV sterilisasi untuk menjamin air layak konsumsi.

“Kita sedang berjuang memperbaiki gizi masyarakat. Tapi kalau dapurnya tidak punya air bersih, kita malah menciptakan masalah kesehatan baru. Ini ironi yang harus kita hindari,” tegasnya.

Ia juga menekankan bahwa pengelola dapur sehat harus menjadikan air bersih sebagai bagian dari standar operasional minimum. Dengan meningkatnya tren program makan gratis di berbagai daerah, kesadaran akan pentingnya air yang aman dan bersih diharapkan ikut meningkat.

“Kalau kita serius soal gizi, kita harus mulai dari airnya,” tegasnya. **

error: