Slawi  

Desa Sangkanjaya Tertinggal, Dandim 0712/ Tegal Buka Akses Jalan Baru

SLAWI, smpantura – Sejak puluhan tahun lalu, Desa Sangkanjaya, Kecematan Balapulang, Kabupaten Tegal memiliki akses masuk desa yang terbatas. Bahkan, akses terbatas berupa jembatan gantung yang hanya bisa dilewati kendaraan roda dua itu, baru ada pada sekitar tahun 1991.

Kondisi itu membuat Desa Sangkanjaya menjadi satu-satunya desa di Kecamatan Balapulang yang masuk kategori desa tertinggal. Keprihatinan ini menggugah Komandan Kodim (Dandim) 0712/ Tegal, Letkol Inf Suratman untuk membuat akses jalan baru yang bisa dilalui kendaraan roda empat.

“Desa Sangkanjaya dihuni sekitar 260 keluarga dengan jumlah jiwa sekitar 2.500 orang. Akses jalan menuju desa hanya melalui jembatan gantung ini,” kata Kepala Desa Sangkanjaya, H Jaelani saat ditemui di Jembatan Gantung Sangkanjaya, Rabu (30/4/2025).

H Jaelani yang lahir di Desa Sangkanjaya, merasakan jembatan bambu untuk menuju desa itu. Hanya bisa dilewati dengan jalan kaki. Bahkan, jalan menuju desa yang dipisahkan dengan Sungai Gung itu, tidak ada lampu penerangan jalan.

Baru pada tahun 1991, akses menuju Desa Sangkanjaya dibuat dengan menggunakan jembatan gantung yang panjangnya sekitar 150 meter dengan lebar 60 centimeter. Kendati saat ini menjadi daya tarik warga untuk santai dan berswafoto, namun warga hanya bisa menggunakan kendaraan sepeda motor untuk menuju pusat desa tersebut.

“Kalau ada orang sakit dibonceng dengan motor, termasuk membeli barang-barang juga menggunakan sepeda motor,” ujar Kades Sangkanjaya.

Hingga kini, kata dia, fasilitas kesehatan harus ke pusat Kecamatan Balapulang. Tak hanya itu keprihatinan warga Sangkanjaya, di wilayahnya tidak ada bidan desa. Untuk warga sendiri telah banyak yang mengeyam pendidikan sarjana, namun hampir 75 persen anak mudanya merantau keluar kota.

Warga yang tinggal mengandalkan hasil pertanian berupa tanaman jagung, karena air juga terbatas. Air diperoleh warga dari mata air di desa tersebut, namun hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari.

“Kami sangat bersyukur, karena akan dibuat akses jalan baru oleh Dandim 0712/ Tegal. Akses ini bisa meningkatkan perekonomian masyarakat,” ujar H Jaelani.

Dandim 0712/ Tegal, Letkol Informasi Suratman mengatakan, pihaknya akan membuat akses jalan baru menuju Desa Sangkanjaya melalui program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) tahun 2025.

“Kami akan membuka jalan kurang lebih 2,2 kilometer lebar 6 meter yang melewati area hutan milik Perhutani,” kata Letkol Suratman meninjau akses jalan baru bersama Camat Balapulang Muhammad Sihabuddin.

BACA JUGA :  Baznas Tasarufkan Dana Rp 720 Juta di 18 Kecamatan

Dandim mengaku pembukaan jalan ini juga berdasarkan arahan dari program Bupati Tegal untuk tahun pertama difokuskan pada infrastuktur. Kemudian, karena program tersebut, ia pun mengarahkan membuat jalan baru terkhusus untuk desa yang terisolasi.

“Rute buka jalan baru ini yakni dari Selapi terletak di Desa Danaraja, Kecamatan Balapulang menuju Desa Sangkanjaya. Kita bakal buka jalur ini melewati Desa Danaraja yang sudah bisa diakses mobil,” jelasnya.

Jalan baru itu, kata dia, bagi warga Sangkanjaya bisa memasuk desa dengan menggunakan kendaraan roda empat.

Sedangkan, akses jalan tersebut juga akan mempercepat warga Desa Danareja yang mau ke pusat pemerintahan Kabupaten Tegal melalui jembatan gantung Desa Sangkanjaya.

Selama ini, warga Danaraja harus memutar melalui Bojong, Kalibakung, Balapulang, Yomani dan ke pusat Kabupaten Tegal di Slawi.

“Warga Danaraja kalau lewat Sangkanjaya paling hanya 15 menit,” ujarnya.

Dandim mengakui bahwa anggaran untuk pembukaan jalan baru terbatas hanya Rp 460 juta dalam Program TMMD. Sehingga sebagai langkah awal hanya membuka jalan baru. Tahun depan, dimungkinkan akan dianggarkan kembali untuk pengerasan jalan, sehingga jalan tidak hilang.

“Kegiatan TMMD akan dimulai pekan depan, dan rencana dibuka Bupati Tegal,” terangnya.

Camat Balapulang, Muhammad Sihabuddin mengakui Desa Sangkanjaya merupakan satu-satunya desa di Kecamatan Balapulang yang masuk kategori tertinggal. Dengan program TMMD ini, diharapkan Desa Sangkanjaya naik kelas menjadi desa berkembang.

Dijelaskan, warga Desa Sangkanjaya banyak yang telah memiliki kendaraan roda empat. Namun, sayangnya roda empat tersebut tidak bisa masuk Sangkanjaya

“Mereka parkir kendaraannya ada yang dititipkan di Desa Danawarih yang jaraknya kurang lebih 3 kilometer,” katanya.

Selain untuk membuka akses kendaraan roda empat warga, kata dia, keberadaan jalan baru di Desa Sangkanjaya juga sebagai upaya menghindari perpindahan penduduk.

“Kalau akses tidak ada, mobil tidak bisa masuk, material untuk membangun rumah juga susah. Maka bisa terjadi banyak penduduk yang buat rumah di luar desa, sehingga lama-lama penduduknya habis,” pungkasnya. **

error: