Brebes  

Aktivis Pemerhati Ketahanan Pangan Brebes Protes Sektor Perikanan Kurang Diperhatikan

BREBES, smpantura – Masyarakat Kabupaten Brebes diminta untuk cermat memaknai apa yang dimaksud dengan swasembada pangan, menyusul isu isu ketahanan pangan. Sebab, terkait ketahanan pangan bukan satu jenis di sektor pertanian, tetapi beragam termasuk sektor perikanan yang masih kurang diperharikan.

Hal iti diutarakan Aktivis Pemerhati Ketahanan Pangan Brebes, Resy Liana yang juga Tokoh Pemuda asal Kota Bawang. Ia memprotes masih minimnya perhatian pemerintah di sektor perikanan untuk diajak dalam program ketahanan pangan.

“Terkait dengan swasembada pangan yang digagas pemerintah, tentu jangan hanya dimaknai pada satu dua hal saja, misal beras dan singkong, tapi juga harus dipahami terkait sumber-sumber pangan lainnya,” ujar Redy, Sabtu (3/5/2025).

Dia mengatakan, Pemerintah Indonesia saat ini nampaknya cukup ambisius dalam mewujudkan swasembada pangan. Berbagai macam strategi dicanangkan guna mencapai hal tersebut. Mulai dari pencetakan lumbung-lumbung pangan (food estate) terkhusus untuk padi, jagung, dan singkong, sampai dengan penambahan luas lahan panen hingga 4 juta hektare hingga 2029.

BACA JUGA :  Waw, Pemkab Brebes Belanja 116 Motor NMax Senilai Rp 3,4 M

Mewujudkan swasembada pangan memang sesuatu yang sangat penting, mengingat untuk mencapai apa yang disebut dengan ketahanan pangan, kemandirian pangan dan kedaulatan pangan, kunci utamanya adalah ada pada swasembada pangan itu sendiri.

“Harus di ingat, swasembada pangan bukanlah swasembada beras, tapi mencakup seluruh swasembada komoditas pangan lainnya baik yang ada di daratan maupun di perairan,” tegas Redy.

Dalam konteks Brebes, ungkap dia, sumber pangan yang tersedia tidak hanya komoditas pertanian saja, Brebes juga memiliki sumber pangan lainnya yang ada di wilayah pesisir dan hal itu harus juga menjadi perhatian serius dari pemerintah.

error: