Tegal  

Alasan Empat Gapura Selamat Datang Kota Tegal Dibongkar

TEGAL, smpantura – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Tegal, mulai melakukan pembongkaran terhadap empat gapura selamat datang karena kondisinya memprihatinkan.

Keempat gapura itu berada di perbatasan Brebes-Tegal di Jalan Dr Cipto Mangunkusumo dan perbatasan Kota Tegal-Kabupaten Tegal (Timur Sungai Ketiwon) tepatnya di Jalan Martoloyo.

Kemudian gapura perbatasan Kota Tegal-Kabupaten Tegal (Jalan Raya II) di Jalan Teuku Umar serta perbatasan Kota Tegal-Kabupaten Tegal (Karanganyar) di Jalan Raya Karanganyar.

Sekretaris DPUPR Kota Tegal, Triyanto, mengungkapkan bahwa pembongkaran dilakukan menyusul hasil uji kelayakan yang menyatakan bahwa keempat bangunan tersebut sudah tidak layak dan berpotensi membahayakan masyarakat.

“Makanya, untuk keamanan masyarakat maupun pengguna jalan, kita berupaya menurunkan material yang berpotensi membahayakan,” ujarnya, Rabu (7/5/2025).

Triyanto juga menyampaikan bahwa pihaknya telah melaporkan kondisi bangunan kepada Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono, sebelum dilakukan pembongkaran.

Proses penurunan material gapura dilakukan secara terpadu, melibatkan DPUPR, Dishub, Dinas Lingkungan Hidup serta berkoordinasi dengan Satlantas Polres Tegal.

BACA JUGA :  UPS Gelar FGD dengan Universiti Malaya

Sementara itu, anggaran pelaksanaan kegiatan ini berada di Badan Keuangan Daerah (Bakeuda), dalam hal ini dikelola oleh Bidang Aset selaku pengaman Barang Milik Daerah (BMD).

Setelah seluruh aksesoris yang melekat di gapura diturunkan, rangka konstruksi gapura untuk sementara akan dibiarkan.

Pemerintah Kota Tegal berencana menawarkannya kepada investor yang mungkin tertarik memanfaatkan struktur tersebut.

“Barang kali ada investor yang mau menggunakan struktur gapura selamat datang, tentunya dengan menyesuaikan ketentuan-ketentuan penggunaan bangunan di atas jalan,” jelas Triyanto.

Pembongkaran sendiri telah dimulai sejak 23 April 2025 lalu dan awalnya ditargetkan rampung pada akhir April. Namun, pekerjaan mengalami keterlambatan karena kompleksitas medan di jalur Pantura serta beratnya material gapura.

“Karena pengerjaannya di atas jalan Pantura dengan tantangan dan materialnya ternyata sangat berat, jadi ada struktur yang harus dilepas lebih hati-hati. Semoga kita bisa menyelesaikan bangunannya satu per satu,” pungkas Triyanto. **

error: