Brebes  

Mahasiswa Protes Beasiswa Bidikmisi Diduga Dipangkas, Ini Penjelasan STIKES Brebes

BREBES, smpantura – Sejumlah mahasiswa melakukan protes melalui media sosial, menyusul adanya dugaan pemotongan beasiswa program Bidikmisi di Sekolah Tinggi Ilmun Kesehatan (STIKES) Brebes.

Mereka protes karena pihak kampus diduga memangkas besaran beasiswa yang diterima sebesar Rp 5000.000 per mahasiswa.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, beasiswa dari Pemkab Brebes itu nilainya Rp 2.500.000 per mahasiswa. Namun, yang diterima hanya sebesar Rp 2.000.000 untuk kebutuhan Uang Kuliah Tunggal (UKT).

Sedangkan, sisanya Rp 500.000 dipotong pihak kampus dengan alasannya untuk biaya administrasi pengurusan beasiswa hingga pencairan. Bahkan, mahasiswa menyebut dugaan pemotogan itu dikoordinis oknum kampus berinisial HLB.

Sejumlah narasumber yang ditemui dan meminta tidak disebutkan identitasnya mengaku, dugaan praktik pungli itu sudah berlangsung lama.

Dirinya tahun ini sudah mendapatkan beasiswa ketiga kalinya. Perolehan beasiswa sebelumnya, juga dipotong dengan nominal yang sama (Rp 500 ribu-red).

“Dugaan ini menguatkan saya indikasi praktek pemotongan ini telah terjadi sejak lama,” ucapnya.

Sementara narasumber lain mengaku, selama masa kuliah, ATM dan buku tabungan KIP miliknya ditahan pihak kampus hingga lulus. Sehingga, tidak pernah mengetahui jumlah pasti dana yang masuk.

BACA JUGA :  Anggota DPRD Brebes Terpilih Dilantik 21 Agustus, Ini Daftarnya

Ketua STIKES Brebes Suci Utami didampingi sejumlah Pengurus Yayasan dan pengelola Beasiswa Bidikmisi saat dikomfirmasi menjelaskan, terkait beasiswa tidak ada masalah.

Namun memang telah adanya klarifikasi dari Dinas Pendidikan bersama mahasiswa penerima, terkait dugaan pungli atau pemangkasan beasiswa.

“Dan, itu tidak benar ada pemotongan. Kami menegaskan jika informasi dan tudingan itu tidak benar,” tandasnya.

Sementara itu, Pengelola Beasiswa Bidikmisi STIKES Brebes berinisial HLB, membantah tudingan dugaan pemangkasan beasiswa. Sebab, pihaknya hanya bertugas membantu dan membawa berkas persyarat. Kemudian, setelah cair juga langsung ke mahasiswa sehingga pihak kampus tidak ikut campur.

“Teknisnya, sebelum mengajukan ke data base ke dinas, ada sosialisasi terkait penerima biasiswa Bidikmisi. Termasuk, adanya kebutuhan, biaya foto copy, menambah saldo rekening, materai, penjilidan, rapat-rapat hingga biaya operasional kampus terkait beasiswa. Sehingga, pengurangam nominal beasiswa itu untuk biaya tersebut, dan bukan untuk pribadi. Apalagi dari kampus tidak ada anggaran untuk fasilitasi itu,” jelasnya. **

error: