SLAWI, smpantura – Pemerintah Kabupaten Tegal dipilih menjadi tujuan studi lapangan pelatihan kepemimpinan pengawas dari Kabupaten Boyolali.
Peserta studi lapangan pelatihan kepemimpinan pengawas (PKP) dari Kabupaten Boyolali diterima Wakil Bupati Tegal Ahmad Kholid di Gedung Dadali, Rabu (21/5/2025).
Studi lapangan dirancang untuk membekali peserta pelatihan kepemimpinan pengawas (PKP) guna meningkatkan keterampilan dan menerapkannya pada pelayanan.
Kepala BKPSDM Kabupaten Boyolali Waskitho Rahardjo mengungkapkan Pemkab Boyolali setelah berkoordinasi dengan BPSDMD Provinsi Jawa Tengah, memilih Kabupaten Tegal sebagai tujuan studi lapangan pelatihan kepemimpinan pengawas.
Harapannya melalui kegiatan ini, para peserta mampu mengidentifikasi tantangan dalam pelayanan publik, merumuskan solusi inovatif, serta memberikan rekomendasi advokasi dan alternatif yang aplikatif untuk unit kerja yang menjadi fokus studi lapangan.
Wakil Bupati Tegal Ahmad Kholid menyampaikan, momen ini merupakan suatu kehormatan dan kesempatan untuk saling berbagi praktik dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.
“Kami memahami bahwa studi lapangan ini juga merupakan bagian dari proses penting dalam pembentukan pemimpin pengawas yang handal, visioner, dan sebagai agent of change yang mampu melakukan perubahan nyata di unit kerja masing-masing,” ungkap Ahmad Kholid.
Dalam kesempatan itu, ia menjelaskan Kabupaten Tegal saat ini tengah mendorong percepatan pembangunan berbasis inovasi dan kolaborasi, dengan menekankan pentingnya kepemimpinan pada semua level, termasuk pengawas, sebagai ujung tombak dalam transformasi birokrasi.
Ia juga membeberkan prestasi dari Pemerintah Kabupaten Tegal yang mendapatkan penghargaan Kabupaten Sangat Inovatif Innovative Government Award (IGA) 2024 dari Kementerian Dalam Negeri.
Penghargaan tersebut diperoleh berkat inovasi seperti Si Opak Tegal (Sistem Online Pendidikan Klinik Terintegrasi di RSUD dr. Soeselo Kabupaten Tegal), Sistem Informasi Pengujian Kendaraan Bermotor New Generation, Latopia (Layanan Persalinan Aman, Nyaman, Kontrasepsi Pasca Salin serta Siap ASI Eksklusif), Antor (Antar Obat Sampai Rumah) dan pengolahan limbah kulit buah menjadi sabun organik ecoenzyme (Soerga_Koe) dan masih banyak lagi dengan jumlah total sebanyak 89 inovasi.
“Semua inovasi tersebut lahir dari proses bottom-up, hasil kolaborasi lintas sektor, dan pendekatan yang berfokus pada kebutuhan riil masyarakat. Dan yang tak kalah penting, keberhasilan tersebut tidak lepas dari peran para pengawas atau middle leader yang menjadi motor penggerak perubahan di lapangan,” ujar Ahmad Kholid.
Wakil Bupati berharap, kunjungan yang dilakukan peserta ke Kabupaten Tegal dapat memberikan manfaat yang seluas-luasnya sekaligus mempererat hubungan antara Pemerintah Kabupaten Boyolali dan Pemerintah Kabupaten Tegal.
Dalam kunjungan ini, peserta mengunjungi ke dua lokus utama, yakni ke Dinas Kominfo Kabupaten Tegal dengan tema “Optimalisasi Pengelolaan Data Sektoral Statistik Terintegrasi dengan SIM Open Data” dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dengan tema “Optimalisasi Pertumbuhan BUMDes di Kabupaten Tegal”.
Melalui studi lapangan ini, peserta PKP dapat mengamati langsung praktik-praktik terbaik (best practices) yang diterapkan di Pemkab Tegal sebagai inspirasi merancang proyek perubahan di unit kerja masing-masing.(T04-red)