BREBES, smpantura – Sebanyak 20 unit hunian sementara (huntara) korban tanah bergerak di Desa Mendala, Kecamatan Sirampog, Brebes, terdampak banjir pada Kamis (22/5/2025) sore.
Banjir terjadi akibat hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut. Saluran irigasi di sisi jalan Bumiayu-Sirampog tak mampu menampung debit air, hingga meluap ke sejumlah blok huntara.
Unit yang berada di area lebih rendah paling terdampak. Meski demikian, tidak ditemukan kerusakan berarti pada bangunan
“Ada sekitar 20 unit huntara yang terdampak, tetapi tidak sampai mengalami kerusakan. Air hanya masuk dan membawa lumpur,” ujar Kepala Desa Mendala, M Basori, Jumat (23/5/2025).
Untuk mempercepat pemulihan, warga bersama sukarelawan langsung bergotong royong membersihkan endapan lumpur dan material sisa banjir. Kegiatan ini dilakukan agar hunian bisa segera ditempati kembali. “Penanganan dilakukan sejak Kamis sore dan berlanjut Jumat pagi ini,” katanya
Basori menjelaskan, penghuni huntara yang terdampak sementara dipindahkan ke unit-unit yang lebih aman dari potensi banjir. Ia juga menyebutkan, proses pemindahan pengungsi ke huntara masih berlangsung secara bertahap sejak fasilitas itu diresmikan.
Sebagai langkah antisipasi ke depan, drainase di lingkungan huntara dibersihkan agar aliran air saat hujan lebih lancar. Selain itu, juga dilakukan penanganan di bagian hulu saluran irigasi.“Kami akan memecah atau mengalihkan aliran di bagian hulu agar saluran di sisi huntara tidak kelebihan kapasitas,” imbuh Basori.
Huntara diresmikan oleh Bupati Brebes, Paramitha Widya Kusuma, pada Rabu (21/5) sore. Pembangunan huntara menggunakan anggaran APBD sebesar Rp 1,3 miliar.
Total ada 130 unit huntara dibangun, masing-masing berukuran 3×6 meter, menggunakan rangka baja ringan dan dinding calciboard. Fasilitas yang dilengkapi jaringan listrik dan MCK ini menjadi tempat tinggal sementara bagi warga terdampak tanah gerak, sambil menunggu hunian tetap (huntap). **