Slawi  

Mimpi Warga Sangkanjaya Puluhan Tahun Terwujud TMMD Bangun Jalan 2,7 Km

SLAWI, smpantura – Mimpi warga Desa Sangkanjaya, Kecamatan Balapulang , Kabupaten Tegal untuk memiliki akses jalan menuju desanya akhirnya terwujud.

Melalui program TNI Manunggal Masuk Desa Sengkuyung II Tahun Anggaran 2025 Kodim 0712/ Tegal, terwujudlah akses jalan yang dapat dilalui kendaraan roda empat sepanjang 2,7 kilometer dengan lebar 6 meter.

Pembukaan akses jalan yang membelah lahan Perhutani Balapulang dan lahan warga ini menghubungkan Desa Sangkanjaya dengan Desa Danareja menelan dana Rp 465 juta yang bersumber dari APBD Provinsi Jateng dan APBD Kabupaten Tegal.

Sebelumnya jalan yang masih berupa tanah itu, adalah hutan pinus milik Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Balapulang dan lahan jagung milik warga. Sebelumnya warga mengandalkan jalan setapak yang sempit dan curam.

Pembukaan jalan baru itu dilakukan oleh TNI dan warga setempat sejak 6 Mei dan diresmikan oleh Bupati Tegal Ischak Maulana Rohman bersama Dandim 0712/ Tegal Letkol Inf Suratman pada Rabu (4/6/2025).

Pembukaan jalan baru disambut warga dengan gembira.Ratusan warga menyambut pembukaan jalan itu dengan mengikuti gotong royong bersama TNI

Mereka bersyukur, karena akses jalan yang bisa dilalui kendaraan roda empat itu, akan membantu dan mempermudah aktivitas mereka.

Salah satunya Poniran (65). Warga RT 3 RW 1 Desa Sangkanjaya ini telah puluhan tahun memimpikan ada akses jalan yang dapat dilalui kendaraan roda empat.

“Sangat senang, Sudah lama kami ingin ada jalan yang melewati Desa Sangkanjaya,” sebut Poniran yang ikut menyaksikan Upacara Penutupan TMMD Sengkuyung II 2025 bersama puluhan warga di halaman SD Sangkanjaya, Rabu (4/5/2025).

Menurut Poniran, sejak lama warga Desa Sangkanjaya hanya mengandalkan jembatan gantung yang menghubungkan Desa Sangkanjaya dan Desa Danawarih. Jembatan gantung selebar 1 meter yang hanya bisa dilewati sepeda motor secara bergantian.

Poniran mengisahkan, tidak adanya akses jalan yang dapat dilalui kendaraan roda empat, membuat warga harus mengeluarkan kocek lebih banyak saat hendak membangun rumah atau membeli perabotan rumah. Biayanya membangun rumah di desa tersebut bisa mencapai dua kali lipat dibanding di desa lain.

” Biaya membangun rumah, kalau di daerah bawah dapat satu rumah , disini bisa dapat dua rumah,” sebutnya.

Disebutkan, untuk mengangkut material harus mengeluarkan ongkos ojek sepeda motor sebesar Rp 5.000 per sekali angkut.

BACA JUGA :  Romantisme Tradisi Tidak Bisa Dibeli dengan Modernisasi

” Angkut semen satu zak ongkosnya Rp 5.000,” tuturnya.

Hal senada diungkapkan Kepala Desa Sangkanjaya Jaelani. Kades berusia 70 tahun ini berharap adanya akses jalan baru ini akan meningkatkan perekonomian masyarakat.

Jaelani menyebutkan, Desa Sangkanjaya dihuni 300 kepala keluarga. Sebagian besar warganya bekerja di perantauan bekerja sebagai pedagang nasi goreng, martabak dan gorengan.

Sementara itu, Bupati Tegal Ischak Maulana Rohman bersyukur dan mengapreasi Program TMMD Sengkuyung II tahun anggaran 2025 yang diprakarsai Dandim 0712/ Tegal Letkol Inf.

” Tentu masyarakat sangat terbantu. Desa Sangkanjaya ini sudah puluhan tahun terisolir kendaraan roda empat. Bukan terisolir secara umum tapi hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda dua,” terang Ischak.

Menurut Ischak, adanya jalur dari Desa Danareja sampai Desa Sangkanjaya yang sudah bisa dilalui roda empat memberi harapan baru untuk masyarakat dalam peningkatan ekonomi, pendidikan, kesehatan,

“Apa yang diharapkan pemerintah Kabupaten Tegal untuk melayani masyarakat bisa meningkat, bisa lebih baik,” sebutnya.

Ischak menegaskan, setelah ini pihaknya akan lakukan pengerasan jalan. Kegiatan tersebut akan dilakukan berkolaborasi dengan Kodim 0712/Tegal melalui kegiatan Karya Bhakti TNI 2025.

“Kami akan anggarkan melalui anggaran perubahan tahun 2025.Harapannya jalan yang sudah dibuat langsung dilakukan pengerasan supaya tidak mubazir. Karena kalau tidak langsung kita tangani, nanti kena hujan rusak lagi,”sebutnya.

Mengenai anggaran akan disesuaikan dengan kemampuan daerah. Disebutkan berkisar Rp 300 juta sampai dengan Rp 500 juta.

Sementara itu, Dandim 0712/ Tegal Letkol Inf Suratman menuturkan, pembukaan jalan di Desa Sangkanjaya bermula saat dirinya hiking di Desa Danawarih. Saat hendak meuju Desa Sangkanjaya ternyata tidak ada akses jalan. Dari situlah,pihaknya memiliki program membuka jalan dengan berkolaborasi berbagai pihak.

Bersma Perhutani pihaknya mencari titik- titik jalan yang bisa bertahan lama.selain drainase, kami juga cari igir gunung. Dalam proses pembukaan jalan, Perhutani KPH Balapulang mengizinkan pemakaian lahan di petak 27. 28 dan 29. Selain itu, 13 kepala keluarga turut menghibahkan lahannya tanpa meminta kompensasi.

Suratman menyambut baik rencana Pemkab Tegal melakukan pengerasan jalan. Bantuan dana tidak hanya diberikan dengan Pemkab Tegal, tapi juga oleh warga perantauan.Diharapkan jalan tersebut tidak hilang. **

error: