BREBES, smpantura – Bupati Brebes Paramitha Widya Kusuma, tahun ini mulai menggulirkan program Satu Keluarga Satu Sarjanan. Di tahun pertama ini, sebanyak 480 mahasiswa dari keluarga kurang mampu berhasil menjadi sasaran program ini.
“Setiap keluarga di Brebes, harus punya minimal satu sarjana. Ini komitmen kami,” tegas Bupati Brebes, Paramitha Widya Kusuma, usai meresmikan Sentra Layanan Universitas Terbuka (SALUT) Mandiri Brebes, Selasa (10/7/2025).
Dia mengatakan, program unggulan bertagline Brebes Beres ini, menyasar langsung akar persoalan pendidikan tinggi. Program Satu Keluarga Satu Sarjana bukan hanya soal beasiswa, tapi tentang meruntuhkan batas sosial, mengangkat masa depan anak desa, dan mengubah nasib lewat pendidikan tinggi. Pemkab Brebes mengalokasikan Rp 4 juta per mahasiswa per tahun untuk membantu biaya pendidikan. Fokus utama adalah kerja sama dengan Universitas Terbuka (UT) Purwokerto, serta 11 perguruan tinggi lokal lainnya.
“Semua kampus itu sama. Yang penting semangatnya. Mau kuliah atau tidak,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Brebes, Caridah, menyambut antusias gebrakan ini. Program ini jadi harapan nyata bagi keluarga yang dulu hanya bisa bermimpi punya anak kuliah.
“Bukan soal mampu atau tidak, tapi mau atau tidak. Semua anak Brebes bisa kuliah asal punya kemauan,” tegasnya.
Direktur UT Purwokerto, Utami Prasetyarti mengatakan, jumlah mahasiswanya kini tembus 2.800 orang dan terus meningkat, termasuk dari wilayah Brebes.
“UT itu fleksibel banget. Mahasiswa bisa kuliah dari mana saja, cocok buat pekerja dan warga desa,” pungkasnya. (**)
