Produksi Nelayan Pemalang Turun hingga 30 persen 

PEMALANG, smpantura – Produksi ikan para nelayan di Kabupaten Pemalang sejak dua bulan terakhir mengalami penurunan hinggga 30 persen. Pada tahun 2024 lalu produksi ikan tangkap mencapai 1.115,75 ton, dengan nilai Rp 111,9 miliar dan saat ini mengalami penurunan sekitar 30 persen per hari atau per lelangnya, dan kondisi tersebut sudah terjadi sejak dua bulan terakhir.

“Apabila dilihat dari kondisi cuaca cukup bagus, dan banyak nelayan yang melaut, tetapi hasil tangkapannya justru mengalami penurunan cukup siginifikan sejak. Untuk soal harga ikan cukup stabil dan bagus, sehingga para nelayan senang dengan hasil penjualannya meskipun hasil tangkapannya tidak sebanyak sebelumnya,” ujar Abul Hasan Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Pemalang, Senin (9/6).

Ia mengatakan, pada saat produksi ikan laut menurun, harga di pasaran masih cukup stabil, seperti ikan tonngkol dijual Rp 20. 000 per kilogram, ikan tengiri sekitar Rp 60.000 per kilogram, dan udang ukuran besar dijual lebih dari Rp 100 ribu per kilogram, dan cumi dijual Rp 50.000 per kilogram. Harga ikan tersebut bisa berubah sewaktu waktu tergantung dengan stok barang di pasaran. Namun dengan kondisi cuaca harga ikan diperkirakan tetap stabil dalam beberapa hari kedepan. Beberapa kendala yang dihadapi para nelayan di Pemalang yaitu terjadinya pendangkalan di muara sungai dan cuaca buruk. Terkait dengan pendangkalan, pihaknya selalu berkoordinasi dengan dinas terkait untuk dilakukan pengerukan sedimen agar alur kapal bisa lancar.

BACA JUGA :  Nelayan Asemdoyong Tewas Tercebur di Laut

“Bahkan Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi sudah mengecek proyek pengerukan muara dan dermaga Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Desa Asemdoyong, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang beberapa hari lalu. Muara PPP Asemdoyong sering dikeluhkan oleh para nelayan. Sedimentasi di area dermaga, alur pelayaran, dan muara Sungai Elon mencapai 68.489 meter kubik, sehingga mengganggu aktivitas keluar masuk kapal nelayan,” tandasnya.

Dia mengatakan, pada 2025 ini, pekerjaannya meliputi pembangunan breakwater sisi timur (batu bolder dan tetrapod) sepanjang 220 meter senilai Rp4,65 miliar, serta pengerukan muara Sungai Elon dan kolam pelabuhan dengan volume 30.571 meter kubik senilai Rp2,9 miliar. Pekerjaan dimulai pada 5 Juni 2025 dengan target selama 150 hari. Target 150 hari, anggarannya tahap pertama Rp 7, 55 miliar. Berdasarkan data yang ada, aktivitas kapal di PPP Asemdoyong mencapai 1.447 unit. Komoditas ikan tangkap di wilayah tersebut meliputi teri, tembang, kuniran, beloso, dan petek.(**)

error: