Brebes  

Guru Matematika SMK di Brebes Sinau Bareng UNS Soal Aplikasi GeoGebra

BREBES, smpantura – Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS), Sabtu (14/6), menggelar kegiatan Sinau Bareng tentang penggunaan aplikasi GeoGebra dalam

pembelajaran matematika dengan kalangan guru matematika SMK di Kabupaten Brebes.

Kegiatan bertajuk Sinau Bareng Penerapan Aplikasi GeoGebra dalam Pembelajaran Geometri Untuk para Guru Matematika Kabupaten Brebes itu, diselenggarakan di Gedung SMK PGRI Brebes.

Pembelajaran yang dilakukan secara daring dan luring di antaranya disampaikan Sutopo, S.Pd, M.Pd dari Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS selaku pemateri. Kemudian, Dr Rubono Setiawan, S.Si, M.Sc selaku Ketua Hibah Grup Riset Aljabar dan Analisis dari Program Studi Pendidikan

Matematika FKIP UNS serta Drs Kasno, M.Pd Pengawas SMK dari Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XI Tegal.

Ketua Pengabdian HGR Aljabar dan Analisis UNS, Dr Ikrar Pramudya, MSi mengatakan, kesulitan utama peserta didik ketika mempelajari geometri bidang maupun geometri ruang adalah membayangkan obyek yang dipelajari. Oleh karena itu, visualisasi objek geometri sangat diperlukan ketika mempelajari topik bahasan tersebut.

BACA JUGA :  Kades Songgom Ditahan, Diduga Korupsi Anggaran Desa Rp 386 Juta

“GeoGebra adalah perangkat lunak yang mendukung pemenuhan kebutuhan tersebut,” ungkap di sela-sela kegiatan.

Menurut dia, GeoGebra juga menawarkan pendekatan interaktif yang dapat mempermudah peserta didik dalam memahami konsep-konsep geometri. Di samping memungkinkan untuk dilakukannya proses visualisasi dan manipulasi obyek geometri secara langsung.

“Berbagai hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pembelajaran geometri berbantuan GeoGebra dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep peserta didik,” tandasnya.

Sementara itu, Pengawas SMK Drs Kasno, MPd didamlingi Kepala SMK PGRI

Brebes Wasir, S.Pd menyambut baik adanya kegiatan pengabdian masyarakat yang digelar

kalangan kampus dengan melibatkan para guru di Kabupaten Brebes tersebut.

“Karena masih banyak siswa yang menganggap pelajaran matematika sebagai momok yang menakutkan dalam pembelajaran,” kata Wasir. (*)

error: