SLAWI, smpantura – Bupati Tegal, H Ischak Maulana Rohman kali pertama menunjukan kepiawaiannya dalam bernyanyi. Momentum langka ini dilakukan Bupati Ischak saat pembuka pagelaran Roadshow Keroncong Svaranusa 2025 di Taman Rakyat Slawi, Sabtu malam (28/6/2025).
Mas Ischak panggilan akrab Bupati Tegal menyanyi bersama Marco Marnadi, penyanyi congrock Semarang asli Slawi, pejabat Kementerian Kebudayaan dalam program unggulan Kementerian Kebudayaan yang mengusung tema Bhineka Tunggal Irama. Kendati sangat jarang sekali dalam moment di publik, Mas Ischak menyanyi, apa lagi lagu Keroncong, namun suaranya terbilang enak didengarkan. Bahkan, Wakil Bupati Tegal Ahmad Kholid dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Tegal ikut terhanyut dalam lagu Bento. Roadshow Keroncong Svaranusa 2025 kali pertama itu, berhasil penyedot masyarakat Kabupaten Tegal dan sekitarnya.
Kapokja Musik Direktorat Film, Musik, dan Seni Ditjen Pengembangan Kebudayaan Kemendikbudristek, Lenie Wanda, mengungkapkan bahwa Tegal dipilih sebagai kota pertama karena geliat musik keroncong di wilayah Karesidenan Tegal masih sangat hidup. “Permintaan dari komunitas keroncong di sini menjadi pertimbangan besar. Kami senang bisa kembali hadir di Tegal, sebagai semangat untuk menjaga dan mengembangkan keroncong,” ujarnya.
Lenie menegaskan, Keroncong Svaranusa merupakan bentuk nyata implementasi UU Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Menurutnya, keroncong sebagai warisan budaya perlu dijaga bersama di tengah derasnya arus globalisasi. Ia pun menyebut, roadshow ini akan berakhir di Kota Blitar, tanah kelahiran Bung Karno, dengan pertunjukan besar yang melibatkan grup keroncong pilihan dan orkestra nasional.
Bupati Tegal, Ischak Maulana Rohman menyambut baik kegiatan ini. Ia menyebut keroncong bukan sekadar musik, tetapi sarat nilai kesederhanaan, kedamaian, dan semangat kebangsaan. “Di tengah maraknya genre baru yang mendominasi anak muda, keroncong justru menyimpan filosofi kehidupan yang patut digali dan dijaga,” katanya.
Ia berharap roadshow ini bisa menjadi pintu masuk agar musik keroncong kembali diminati generasi muda. “Keroncong mengajarkan kita untuk lebih tenang dan bermakna dalam menjalani hidup. Semoga inovasi-inovasi baru bisa terus dilahirkan tanpa menghilangkan nilai-nilai tradisi di dalamnya,” pungkasnya. **