TEGAL, smpantura – Pemerintah Kota Tegal bekerja sama dengan Cipta Kreasi Anak Indonesia (CresindO) akan menyelenggarakan Tegal Tea Fiesta, sebuah festival teh bernuansa budaya yang digelar pada 4-6 Juli 2025.
Acara ini merupakan penyelenggaraan kedua setelah sempat vakum akibat pandemi Covid-19.
Tegal Tea Fiesta akan menghadirkan beragam kegiatan seperti pameran teh, food bazar dan UMKM, gelar wicara (talkshow), pertunjukan musik dan seni rupa.
Festival ini bukan sekadar menjadi ajang hiburan, tetapi juga ruang edukasi serta upaya pelestarian tradisi minum teh sebagai bagian dari budaya masyarakat Tegal.
Ketua Penyelenggara, AM Erwindho Hascaryo, menjelaskan bahwa Tegal Tea Fiesta bukan sekadar festival biasa.
“Ini upaya membangkitkan kembali kesadaran masyarakat, khususnya warga Tegal, akan tradisi minum teh yang sudah diwariskan turun-temurun sejak ratusan tahun lalu,” ujarnya, Selasa (1/7/2025).
Menurut Erwindho, teh bukan sekadar minuman, melainkan simbol keakraban, baik di lingkungan keluarga maupun komunitas.
“Dari jamuan kenegaraan sampai pesta di kampung, teh hampir selalu hadir. Beberapa negara seperti Jepang, Tiongkok dan Sri Lanka, bahkan punya ritual tersendiri untuk minum teh,” tambahnya.
Pria berambut gondrong ini juga mengungkapkan bahwa tradisi minum teh di Indonesia memiliki sejarah panjang.
Teh diduga masuk ke Indonesia pertama kali pada 1684 sebagai tanaman hias di Batavia. Baru pada 1826, teh berhasil dibudidayakan di Kebun Raya Bogor dan kemudian di Garut.
Lebih dari itu, bagi masyarakat Tegal, teh telah menjadi bagian dari identitas budaya. Bahkan, teh kerap dijadikan cinderamata khas daerah.

 
							

