Pengembangan Kolam Renang GOR Trisanja Dilelang

Terbuka Bagi Investor

SLAWI, smpantura – Kolam renang di komplek GOR Trisanja Slawi, Kabupaten Tegal yang telah habis masa kontrak dengan Perumda Tirta Ayu Slawi, akhirnya dilelang. Lelang terbuka pembangunan kolam renang yang dikerjasamakan dengan sistim Kerjasama Pemanfaatan (KSP) itu, akan dijadikan pusat pengembangan atlet olahraga renang di Kabupaten Tegal.

Kepala DPKAD Kabupaten Tegal, Bangun Nuraharjo didampingi Kabid Aset Bayu Sukoco mengatakan, kolam renang di GOR Trisanja telah habis masa kontrak sewa sejak beberapa tahun lalu. Kontrak dengan Perumda Tirta Ayu Slawi tak dilanjutkan. Akibat keterbatasan anggaran, sehingga DPKAD, Dinas Porapar, dan Bappeda membuat konsep pembangunan kolam renang dengan sistim KSP. Sejak 2022, konsep itu telah dibuat dan juga telah didesain oleh konsultan. Kini, konsep kolam renang untuk pusat pengembangan atlet olahraga renang tersebut, dilelangkan untuk para investor yang berminat.

“Konsep ini memang tidak mengejar pendapatan, tapi lebih pada pemanfaatan untuk bisa mengembangkan olahraga,” katanya.

Dijelaskan, kerjasama dengan investor dalam pembangunan kolam renang GOR Trisanja ini, memiliki jangka waktu pengelolaan antara 25-30 tahun. Jika setelah jangka waktu yang ditentukan selesai, maka bangunan kolam renang tersebut menjadi milik Pemkab Tegal.

BACA JUGA :  Menangkan Pemilu 2024, Garda Bangsa Fokus Gait Generasi Z

“Saat ini, sudah masuk proses lelang. Semoga bisa segera selesai, sehingga aset Pemkab bisa bermanfaat untuk masyarakat,” ujarnya.

Peluang investor dalam mengelola aset daerah, kata dia, juga terbuka untuk bangunan Pasar Banjaran, Kecamatan Adiwerna. Pasar Banjaran yang sebelumnya dikelola PT Karsa Bayu selama 25 tahun sejak 1994 itu, kini sepenuhnya dikelola Pemkab Tegal sejak April 2023. Namun demikian, Pasar Banjaran masih kosong dan belum ada yang mengelola.

“Sampai saat ini belum dimanfaatkan kembali. Kami masih menunggu arahan Bupati,” katanya.

Sementara itu, tambah dia, ada beberapa bangunan yang dikerjakan dengan sistim KSP, yakni Pasar Trayeman dan Komplek Ruko Slawi. Kerjasama dengan PT Karsa Bayu masih berlanjut hingga beberapa tahun kedepan.

“Ada sekitar 49 titik aset Pemkab Tegal yang sebagian telah dimanfaatkan dan sebagian masih kosong,” pungkasnya. (**)

error: