BREBES, smpantura – Dua desa di Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, yakni Desa Sridadi dan Desa Mendala, kini dipasangi alat early warning system (EWS) untuk meminimalkan risiko bencana tanah gerak.
Pemasangan dilakukan sejak Kamis, 24 Juli 2025 oleh tim BPBD Brebes bersama BPBD Provinsi Jawa Tengah.
“Pemasangan dilakukan di titik rawan. EWS membantu mendeteksi pergerakan tanah sejak dini,” ujar Budi Sujatmiko, Koordinator Penanganan Bencana BPBD Brebes Posko Bumiayu, Sabtu (26/7/2025).
Menurut Budi, alat tersebut bekerja otomatis. Jika pergerakan tanah melebihi batas aman, EWS akan mengeluarkan bunyi peringatan, memberi waktu warga untuk segera menyelamatkan diri.
“Tujuannya agar masyarakat bisa mengantisipasi lebih cepat, tidak hanya mengandalkan tanda visual,” lanjutnya.
Di Desa Sridadi dan Mendala, bukan wilayah baru bagi bencana tanah gerak. Ratusan rumah di dua tersebut rusak akibat pergerakan tanah dan memaksa relokasi.
Budi menambahkan, pemasangan EWS adalah bagian dari mitigasi berbasis teknologi. Wilayah pegunungan selatan Brebes memang rentan akibat struktur tanah lempung, lereng curam, dan curah hujan tinggi.
Warga diimbau tetap waspada dan mengikuti arahan jika peringatan berbunyi.“EWS bukan satu-satunya solusi, tapi alat penting untuk menyelamatkan nyawa,” tegasnya.(**)