SLAWI, smpantura – Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap modus kejahatan keuangan digital.
Imbauan tersebut disampaikan di hadapan ratusan pelaku UMKM yang hadir mengikuti kegiatan edukasi keuangan dalam rangka implementasi program Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (Gencarkan) “Digital Financial Literacy” di Lasnur Convention Hall , Slawi, Kabupaten Tegal, Kamis (7/8/2025).
Friderica membeberkan, modus kejahatan keuangan digital diantaranya impersonation,fake sms masking, penawaran investasi bodong diantaranya investasi dengan tugas tertentu, investasi berkedok perdagangan aset dan investasi berkedok robot trading/ AI.
Modus lainnya yang patut diwaspadai pula social engineering dan peretasan akun, scam, card dan phising.
Menurutnya, penipuan atau scam saat ini marak terjadi di masyarakat.
Satu yang paling sering dialami oleh masyarakat adalah ditelepon seolah-olah dari pihak yang dikenal.
Seperti bank tempat membuka rekening, penyedia layanan atau provider telekomunikasi.
Friderica mengungkapkan, cara untuk mengetahui dan menghindari penipuan tersebut mudah sekali.
“Telponnya ditutup, lalu konfirmasi ke bank terkait, tanyakan apakah benar atau tidak. Mereka (penipu) itu melakukan impersonation. Mereka bisa meniru sama persis, logo dan nama sama. Mereka juga menelurusi sosial media,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Friderica juga mengajak masyarakat untuk berhati-hati dengan gaya hidup berlebihan. Diantaranya doom spending, yakni fenomena ketika seseorang berbelanja tanpa berpikir untuk menenangkan diri karena merasa pesimis terhadap ekonomi dan masa depan mereka.
Hal ini menurutnya dapat diperburuk dengan adanya dorongan YOLO ( You Only Live Once) , FOMO ( Fear of Missing Out) dan FOPO ( Fear of Other People Opinion).
“Untuk itu, OJK bersama Anggota Komisi XI DPR RI dan pelaku jasa keuangan dalam hal ini BTN memberikan edukasi pada masyarakat, sebagai bentuk perlindungan pada masyarakat agar terbebas dari segala bentuk penipuan,” sebutnya.
Sementara itu, Ketua Komisi XI DPR RI Harris Turino Kurniawan mengungkapkan, acara tersebut sangat bermanfaat bagi masyarakat Kabupaten Tegal supaya lebih melek keuangan.
” Jangan sampai masyarakat Kabupaten Tegal hanya dijadikan sasaran untuk pinjaman ilegal dan penipuan,” tuturnya.
Diharapkan, dengan masyarakat melek keuangan maka kesejahteraannya akan meningkat. (**)