Batang  

Meriahkan Karnaval Kemerdekaan, Sekretariat DPRD Batang Tampilkan Kapal Simbol Sinergi Bupati dan Legeslatif 

BATANG, smpantura – Sekretariat DPRD Batang ikut memeriahkan Karnaval Kemerdekaan dalam rangka HUT RI ke 80 yang digelar Selasa (26/8). Sekitar 40 pegawai Setwan DPRD Batang ikut dalam kegiatan ini menggunakan pakaian adat Batang.

Dalam acara yang dihadiri ribuan warga ini, mereka tampak kompak dan menghadirkan kapal dengan iringan musik yang menarik perhatian masyarakat. Termasuk penampilan dengan gaya ”Dhika Aura Farming” yang sedang viral dan mendunia. Ada juga penampilan yang menggambarkan soliditas antara bupati dan jajaran legeslatif.

Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris DPRD Batang Daryono mengatakan, kapal yang ditampilkan merupakan simbol sinergi bupati dan DPRD Batang dalam mewujudkan visi misi daerah. Sebuah kapal besar yang berlayar di samudera luas dapat diibaratkan sebagai daerah dengan seluruh potensi dan tantangannya.

”Dalam perjalanan menuju pelabuhan tujuan yakni visi dan misi pembangunan daerah, dibutuhkan keselarasan antara nahkoda dan awak kapal dimana bupati sebagai nahkoda dan DPRD sebagai awal kapal dan penjaga keseimbangan,” ujarnya.

Daryono menambahkan, bupati sebagai nahkoda artinya berperan sebagai pemimpin yang menentukan arah, menjaga haluan tetap sesuai tujuan, serta membuat keputusan strategis agar kapal selamat menembus ombak dan badai. Ia memegang kompas yang menggambarkan arah pembangunan, sekaligus memastikan seluruh awak tetap bersemangat. Sementara DPRD sebagai awak kapal dan penjaga keseimbangan artinya DPRD berfungsi sebagai awak kapal yang menggerakkan layar, mengatur keseimbangan, dan menjaga agar mesin kapal tetap berjalan.

BACA JUGA :  Pemkab Batang Buka 418 Formasi PPPK

”Mereka juga menjadi pengingat bila ada arah yang menyimpang, serta memastikan perjalanan sesuai aturan dan kebutuhan penumpang yakni masyarakat,” tuturnya.

Dia menambahkan, kapal ibarat daerah. Kapal hanya bisa melaju bila mesin, layar, nahkoda, dan awak bergerak serempak dan harmonis. Jika ada yang tidak sejalan, kapal bisa terombang-ambing bahkan berhenti. Demikian pula dengan daerah, tanpa sinergi antara eksekutif (bupati) dan legislatif (DPRD), pembangunan akan berjalan lambat dan tidak terarah.

Kapal akan diarahkan menuju pelabuhan sebagai simbol tujuan. Pelabuhan yang dituju adalah visi daerah, yakni masyarakat yang sejahtera, maju, dan berdaya saing. Untuk sampai ke sana, ujar Daryono, dibutuhkan kebersamaan, komunikasi yang baik, serta saling percaya antara nahkoda dan awak.

”Dengan filosofi ini, jelas bupati dan DPRD harus bersinergi ibarat satu kapal. Bupati tidak bisa berjalan sendiri tanpa dukungan DPRD, dan DPRD tidak akan bermakna tanpa arah yang jelas dari Bupati. Keduanya terikat dalam satu tujuan mulia yaitu membawa kapal besar bernama daerah menuju kesejahteraan rakyat,” ucapnya. (**)

error: