BREBES, smpantura – Talang irigasi yang membentang di atas Sungai Pemali, tepatnya di Dukuh Buaran, Desa Pangebatan, Kecamatan Bantarkawung, Brebes, kini kondisinya cukup memprihatinkan.
Bangunan yang sudah berusia puluhan tahun itu rawan ambruk karena mulai rapuh, terutama pada bagian pondasi dan tiang penyangga yang rusak akibat tertimbun sampah hingga batang pohon terbawa arus banjir.
Padahal, talang irigasi ini menjadi nadi kehidupan para petani. Air yang dialirkan dari talang tersebut mampu mengairi sekitar 67 hektare sawah di Blok Buaran, Dukuh Karangwungu, hingga Dukuh Sawangan. Jika talang rusak, pertanian di kawasan itu jelas akan terganggu.
Durohim, Mantri Pengairan UPTD Bumiayu Daerah Irigasi Congkar, mengungkapkan, bangunan talang tersebut sudah cukup tua sehingga perlu dirawat dengan baik. Salah satunya melalui kerja bakti membersihkan sampah yang menempel di bagian pondasi dan tiang penyangga.
Pada kegiatan kerja bakti Senin (1/9) kemarin, petugas menemukan batang pohon waru berukuran besar tersangkut di tiang penyangga. Namun, batang tersebut sulit diangkat hanya dengan tenaga manusia karena air cukup dalam dan sebagian batang sudah tertanam sedimen pasir.
“Umur bangunan talang ini sudah puluhan tahun. Jadi harus dijaga dan dirawat. Masalah utamanya, sampah hingga batang pohon yang tersangkut di tiang penyangga bisa sangat membahayakan talang,” ujarnya.
Plt Kepala UPTD Pengairan Bumiayu, M Fatoni, menjelaskan bahwa kerja bakti rutin dilakukan untuk mengantisipasi kerusakan konstruksi bawah talang. Menurutnya, meski sudah berusia puluhan tahun, talang irigasi ini tetap harus dipertahankan fungsinya.