TEGAL, smpantura – Sejumlah siswa SMA Negeri 1 Larangan, mengikuti pelatihan pembuatan eco enzyme yang digelar Program Studi D3 Farmasi Politeknik Harapan Bersama (Poltek Harber) melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), Kamis, (8/12).
Dosen D3 Farmasi Poltek Harber, Inur Tivani mengatakan, eco enzyme merupakan cairan hasil fermentasi sampah organik yang memiliki sejuta manfaat. Baik untuk keperluan rumah tangga, pengobatan dan perawatan rambut atau kulit kepala.
Menurutnya, pelatihan pembuatan eco enzyme memanfaatkan bahan baku limbah rumah tangga seperti kulit jeruk yang kerap dibuang begitu saja.
“Eco enzyme yang sudah jadi akan memberikan aroma khas dan dapat diolah menjadi berbagai bentuk sediaan desinfektan. Salah satunya hand sanitizer,” kata Inur Tivani yang juga Ketua Komunitas Eco enzyme Kota Tegal.
Dosen D3 Farmasi Poltek Harber, Aldi Budi Riyanta mengatakan, pihaknya memilih PKM di sekolah SMAN 1 Larangan, karena merupakan sekolah adiwiyata yang berbasis lingkungan.
“SMA Negeri 1 Larangan, merupakan sekolah yang berkategori adiwiyata yang menerapkan program 5R yaitu Reduce, Reuse, Recycle, Replace dan Replant,” tambahnya.
Guru dan Humas SMAN 1 Larangan, Fara Olara menuturkan, kegiatan pengabdian dengan tema eco enzyme ini sangat mendukung upaya sekolah dalam mewujudkan adiwiyata.
“Pelatihan ini sangat bermanfaat sebagai bekal siswa untuk mendukung upaya sekolah dalam melestarikan lingkungan. Kegiatan ini perlu juga berkelanjutan untuk memberikan ilmu-ilmu lainnya yang dapat dimanfaatkan siswa maupun mendukung upaya sekolah adiwiyata,” tambahnya.
“Saya baru tahu manfaat sampah organik yang dibuat eco-enzyme sangat berguna dan bermanfaat untuk kesehatan,” ujar salah satu peserta Devi Mulyani.
Ibnu menambahkan, Ia juga baru mengetahui bahwa sampah organik seperti kulit jeruk selain dapat menjadi kompos, dapat dibuat menjadi eco-enzyme.
Secara terpisah, Wakil Direktur I Bidang Akademik Poltek Harber, Heru Nurcahyo mendukung kegiatan dosen Poltek Harber untuk memberikan ilmu dan kepakarannya di lingkungan sekolah.
“PKM tersebut merupakan kegiatan tri dharma perguruan tinggi dan sebagai bentuk dukungan dalam upaya kelestarian lingkungan,” ujarnya.
(T03-Red)
