SLAWI, smpantura – Perbaikan Jalan Gajah Mada di komplek Alun-alun Hanggawana Slawi, Kabupaten Tegal diminta ramah lingkungan. Tanaman di tepi Jalan Gajah Mada yang rimbun seharusnya tidak dipotong. Namun, dicabut dari akar sehingga bisa ditanam kembali.
Hal itu diungkapkan Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Tegal, Ragil Tresna Setyoningrum SSIT, Rabu 24 September 2025. Bendahara Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Tegal itu, mengaku prihatin dengan kondisi Jalan Gajah Mada yang panas. Kendati hal itu dalam proses pelebaran dan pembenahan, namun seharusnya tanaman peneduh jangan ditebang.
“Kalau dicabut dari akar bisa ditanam lagi. Kalau sudah dipotong harus dari awal untuk penghijuannya,” kata Ragil.
Selain menyoroti soal pekerjaan di Jalan Gajah Mada, Ragil juga menyoal lemahnya koordinasi antar OPD. Jika kegiatan pekerjaan jalan atau lainnya yang berimbas terhadap lingkungan hidup, seharunya berkoordinasi dengan DLH. Hal itu dimaksudkan agar pembangunan berjalan, tapi lingkungan hidup juga terjaga kelestariannya.
“Lemahnya koordinasi juga terkuak saat publik hearing Raperda Pemeliharaan Infrastruktur. Saling menyalahkan karena minimnya koordinasi antar OPD,” tegas Ragil.
Menurut dia, koordinasi juga lemah terhadap beberapa kegiatan pemasangan pipa. Beberapa jalan yang telah diperbaiki, digali kembali untuk pemasangan pipa. Hal itu membuat jalan sudah bagus, akhirnya rusak kembali.
“Termasuk, jaringan telekomunikasi yang menggali jalan untuk pemasangan tiang. Ini tidak ada koordinasi,” katanya. (**)