BREBES, smpantura – Upaya menghadapi ancaman kekeringan di wilayah selatan Brebes kini semakin nyata. Desa Galuhtimur, Kecamatan Tonjong, resmi ditetapkan sebagai desa percontohan Program Desa Peduli Sumber Air (DPSA) yang digagas Kementerian Lingkungan Hidup bersama Komisi XII DPR RI.
Sosialisasi program tersebut berlangsung di Balai Desa Galuhtimur, Jumat (10/10/2025) sore, dihadiri ratusan warga. Dalam kegiatan itu, turut diserahkan bantuan aspirasi senilai Rp63,2 juta untuk mendukung pelaksanaan DPSA di desa tersebut.
Perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup, Amin Sutanto, menjelaskan, warga perlu mengubah cara pandang terhadap air tidak sekadar sebagai sumber kebutuhan, tetapi juga aset yang harus dikelola secara berkelanjutan.
“Air hujan yang kerap terbuang sebenarnya bisa dimanfaatkan sebagai sumber air tambahan. Melalui DPSA, warga diajak membangun penangkap mata air dan penampungan air hujan yang bisa diolah dengan teknologi sederhana agar layak konsumsi,” ujar Amin, Pengendali Ekosistem Ahli Madya Direktorat Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Perairan Darat.
Ia menekankan, kemandirian masyarakat menjadi kunci untuk menjaga sumber air terutama menghadapi potensi kemarau panjang tahun depan.
Sementara itu, Anggota DPR RI Komisi XII, Shanty Alda Nathalia, menyebut Indonesia kini berada pada fase darurat air bersih. Ia menilai, program seperti DPSA menjadi langkah konkret untuk memperkuat ketahanan air di tingkat desa.
“Tanpa air, manusia tidak bisa hidup. Karena itu, Galuhtimur harus menjadi contoh bahwa menjaga air berarti menjaga kehidupan,” tegas Shanty dari Fraksi PDI Perjuangan.


