TEGAL, smpantura – Sebanyak 67 personel polisi Polres Tegal Kota menjadi donor darah. Meski begitu, mereka tetap harus melalui pemeriksaan intensif kondisi kesehatannya, yang dilakukan Tim Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tegal.
Dari hasil pemeriksaan awal, mulai dari tensi darah hingga kondisi kesehatan lainnya, dan jeda waktu donor darah kembali, tercatat hanya 39 personel polisi markas kepolisian itu yang memenuhi syarat. Artinya, mereka diperbolehkan menyumbangkan darahnya untuk kemanusiaan.
Kegiatan yang dikemas dalam ”Aksi Peduli Kemanusiaan Polres Tegal Kota”, yang juga melibatkan ASN, berlangsung di halaman markas kepolisian tersebut, Senin (13/10). Polisi semaksimal mungkin, hadir bukan sekadar pada penegakan hukum dan menjaga keamanan. Tapi sisi sosial dan kemanusiaan juga dilakukan. Sebagai salah satu bentuk kepedulian terhadap sesama.
”Sebenarnya cukup banyak yang ingin menjadi donor darah. Tapi semua harus melewati tahapan pemeriksaan kesehatan. Sehingga tidak semua dapat menyumbangkan darahnya,” terang Kapolres Tegal Kota AKBP I Putu Bagus Krisna Purnama SIK.
Rata-rata, kondisi kesehatan yang dialami personelnya, antara lain, kurang tidur karena harus bertugas hingga pagi hari, dan Hemaglobin rendah. Tensi darah tak sesuai ketentuan, masih mengonsumsi obat resep dokter untuk penyembuhan dari sakit. Ada juga yang batas waktu untuk kembali donor darah, masih kurang sebulan hingga dua bulan.
Meski begitu, menurut dia, aksi sosial kemanusiaan itu, dampaknya akan dirasakan warga yang membutuhkan bantuan darah. Apalagi, ASN markas kepolisiannya dan sejumlah warga antusias untuk menjadi donor darah. Hal itu menjadikan kegiatan yang digelar, dapat menjadi salah satu upaya nyata Polri dalam menjalin kedekatan dengan masyarakat, melalui aksi-aksi sosial yang berdampak langsung.


