Slawi  

PCNU Kabupaten Tegal Gelar Lailatul Ijtima dan Refeksi Hari Santri

PENYERAHAN : Bupati Tegal, H Ischak Maulana Rohman memberikan sertifikat Gerakan Kader Berinfaq saat perayaan Hari Santri di halaman Gedung PCNU Kabupaten Tegal, Sabtu malam 15 Oktober 2025.

SLAWI, smpantura – PCNU Kabupaten Tegal menggelar Lailatul Ijtima dan Refeksi Hari Santri di halaman Kantor PCNU Jalan A Yani Slawi, Sabtu malam 18 Oktober 2025. Dalam acara tersebut, PCNU juga ikut memberikan dukungan terhadap PBNU yang menempuh jalur hukum atas kasus penghinaan kiai dan ponpes.

Perayaan Hari Santri diawali dengan penampilan Ki Walet asal Desa Pesayangan, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal. Ki Walet menampilkan kesenian gamelan yang dipadukan dengan sholawat dan lagu-lagu islami lainnya.

Kemeriahan itu dilanjutkan dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya, Lagu Ya Lal Wathon dan Lagu Hari Santri. Dilanjutkan dengan Istiqozah yang dipimpin para kiai NU Kabupaten Tegal.

Di sela-sela acara, digelar Pelantikan Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kabupaten Tegal. ISNU yang merupakan badan otonom PCNU Kabupaten Tegal itu, dipimpin H Dr Saepudin MA yang merupakan Rektor IBN Tegal. Selain itu, juga dilakukan penyerahan sertifikat Gerakan Kader Berinfaq kepada H Ischak Maulana Rohman sebagai Bupati Tegal, H Khozi’in selaku Ketua PCNU Kabupaten Tegal, H Romli selaku Bendahara DPC PKB Kabupaten Tegal, dan Saeful Bahri selaku Anggota Fraksi PKB DPRD Kabupaten Tegal. PCNU Kabupaten Tegal juga memberikan penghargaan kepada para santri yang berprestasi.

BACA JUGA :  Korban Meninggal Insiden Bus Masuk Jurang Bertambah Satu

Ketua PCNU Kabupaten Tegal, Khozi’in SPd menuturkan, Hari Santri diharapkan tidak hanya semata-mata acara ceremonial. Namun, santri juga harus meneguhkan diri bahwa santri merupakan bagian dari Bangsa Indonesia dalam merebut, mempertahankan dan memerdekakan Indonesia.

“Konten Expose Uncensored di Trans7 melecehkan, dan menghina kiai serta ponpes. Kiai dan ponpes merupakan pilar utama NU. Disanalah persemaian NU lahir. Menghina kiai dan ponpes sama saja menghina NU,” tegas Khozi’in.

error: