BREBES, smpantura – Setelah lima hari terendam banjir akibat jebolnya tanggul Sungai Keruh, jalan utama Desa Adisana, Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes, akhirnya mulai surut, Kamis (13/11/2025). Namun di balik kabar baik itu, warga diimbau tetap waspada.
Dari pantauan di lapangan, air yang sebelumnya menutup akses utama kini sudah menyusut. Sejumlah pengguna jalan mulai melintas di jalan utama desa yang sempat lumpuh total.
Meski begitu, pengendara harus berhati-hati. Kondisi jalan rusak parah, dengan endapan lumpur dan material sungai menutupi sebagian badan jalan. Permukaan licin dan berlubang membuat kendaraan mudah tergelincir.
“Sekarang sudah surut, sudah bisa dilewati,” ujar Hakim, salah seorang yang ikut membersihkan sisa lumpur di tepi jalan.
Ia berharap perbaikan tanggul secara permanen dapat segera dilakukan. “Kalau tidak segera diperkuat, bisa jebol lagi. Kami takut kalau hujan deras turun lagi,” ujarnya.
Banjir besar melanda Adisana sejak Sabtu (8/11/2025) malam, menyusul jebolnya tanggul Sungai Keruh di wilayah Penggarutan. Air meluap deras ke permukiman dan sawah, membuat ribuan warga terisolasi.
Peristiwa ini terjadi bersamaan dengan banjir bandang yang menerjang Desa Kalierang, Kecamatan Bumiayu, di hari yang sama. Luapan air Sungai Keruh bahkan sempat berbelok arah ke permukiman, menimbulkan kekhawatiran banjir susulan.
Tak hanya merendam jalan, ratusan hektare sawah warga juga rusak akibat genangan air dan material lumpur. Sejumlah petani terancam gagal panen karena tanaman padi mereka roboh dan tertimbun sedimen tebal.
Kepala UPTD PU Wilayah Bumiayu, Sri Hartanti, mengatakan dua alat berat telah dikerahkan untuk melakukan penanganan darurat.
“Tanggul yang jebol kami tutup dengan material sungai. Selain itu, juga dilakukan pelurusan arus sungai agar aliran air tidak lagi mengarah ke permukiman,” terangnya.


