BREBES, smpantura- Limbah kayu di Desa Pagojengan, Kecamatan Paguyangan, Brebes, kini memiliki nilai baru. Potongan kayu yang sebelumnya tidak terpakai di sulap menjadi mainan edukatif ramah lingkungan melalui program Inovasi Seni Nusantara: Education Toys dari Limbah Kayu yang digagas Universitas Peradaban.
Program ini merupakan bagian dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang didanai Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) 2025. Fokusnya menggabungkan unsur seni, pendidikan, serta pemberdayaan ekonomi lokal.
Pemanfaatan limbah kayu ini di latarbelakangi industri mainan di Indonesia terus berkembang, dengan nilai pasar mencapai USD 1,2 miliar pada 2023 dan pertumbuhan sekitar 10 persen per tahun.
Namun sebagian besar mainan masih berbahan plastik. Sementara itu, desa-desa penghasil kayu seperti Pagojengan memiliki banyak limbah produksi yang berpotensi menjadi bahan baku alternatif.
Dari kondisi tersebut, muncul gagasan memanfaatkan limbah kayu menjadi produk edukatif yang lebih ramah lingkungan.
Program ini di pimpin oleh Dian Purwaningsih, M.Pd., bersama Noviea Varahdilah Sandi, M.Sn., dan Metiya Fatikhatur Riziqiyah, S.E., M.Ak. Mereka juga melibatkan tiga mahasiswa: Tasia Dwi Agustin, Eca Putriyanti, dan Mutiara Nurul Fuadah.
Dukungan dari desa hadir melalui ketua paguyuban pedagang kayu kusen, Agus Samir, yang menjadi penghubung tim dengan para pengrajin.
Para pengrajin mendapat pelatihan mulai dari pemilihan bahan limbah yang aman, teknik pembuatan, desain, hingga pengemasan dan strategi pemasaran. Mereka yang sebelumnya hanya memproduksi kayu bangunan kini mampu menghasilkan education toys bernilai jual tinggi.


